Bagaimana Penyakit Alzheimer Ditemukan?
Daftar Isi:
- Siapakah Alois Alzheimer?
- Bagaimana Penyakit Alzheimer Diidentifikasi?
- Bagaimana Penyakit Alzheimer Mendapatkan Namanya?
- Catatan Samping Tentang Alois Alzheimer
- Kontribusi Lain Alzheimer untuk Sains dan Kedokteran
Alzheimer: ilmuwan usulkan ide baru untuk jelaskan demensia - TomoNews (Januari 2025)
Siapakah Alois Alzheimer?
Alois Alzheimer adalah orang yang dikreditkan karena mengidentifikasi penyakit Alzheimer pada tahun 1906.
Alois lahir pada 14 Juni 1864 dari Edward dan Therese Alzheimer. Keluarga mereka tinggal di Jerman selatan. Setelah lulus dengan gelar doktor medisnya, Alzheimer mengambil posisi di Rumah Sakit Komunitas untuk Pasien Mental dan Epilepsi pada tahun 1888. Pada tahun 1902, ia dan seorang rekannya, Emil Kraepelin, mengambil posisi di Klinik Psikiatri Kerajaan Universitas Munich.
Bagaimana Penyakit Alzheimer Diidentifikasi?
Salah satu pasien Alzheimer adalah seorang wanita bernama Auguste D, yang telah dirawat di rumah sakit sejak 1901. Dia berusia 51 tahun dan menunjukkan tanda-tanda demensia, termasuk kehilangan ingatan, disorientasi, aphasia, kebingungan, halusinasi dan delusi. Alzheimer merawatnya dan mendokumentasikan gejala-gejalanya secara mendalam, serta percakapannya dengannya. Dia mencatat bahwa pada suatu saat ketika Auguste tidak dapat menulis sesuatu dengan benar, dia menyatakan, "Saya telah kehilangan diri saya sendiri."
Setelah Auguste meninggal pada tahun 1906 pada usia 55 tahun, Alzheimer meminta agar otaknya dikirim kepadanya untuk penelitian. Ketika dia mempelajarinya, dia menemukan bahwa itu berisi karakteristik yang sekarang kita anggap sebagai ciri khas penyakit Alzheimer, khususnya penumpukan plak amiloid dan kusut neurofibrillary. Otaknya juga menunjukkan atrofi otak, temuan lain yang khas pada penyakit Alzheimer.
Menariknya, baru pada 1995 kami menemukan catatan medis Alzheimer yang mendokumentasikan perawatannya terhadap Auguste D. dan percakapan dengannya, serta sampel jaringan otaknya. Catatannya memberi kami wawasan tambahan tentang penelitian Alzheimer dan juga memungkinkan para ilmuwan untuk secara langsung memverifikasi perubahan otak yang telah ia jelaskan dalam ceramahnya.
Alzheimer meninggal pada 19 Desember 1915. Dia baru berusia 51 tahun dan meninggal karena infeksi di hatinya.
Bagaimana Penyakit Alzheimer Mendapatkan Namanya?
Pada tahun 1906, Alois Alzheimer memberikan ceramah yang menguraikan gejala-gejala Auguste serta perubahan yang dilihatnya di otaknya setelah kematiannya. Pada tahun 1907, kuliah ini diterbitkan. Namun, itu tidak dinamai Alzheimer sampai 1910 ketika Emil Kraepelin, rekan kerja Alzheimer, menulis tentang kasus Auguste D dalam buku teks psikiatri dan pertama kali menyebutnya sebagai "penyakit Alzheimer."
Catatan Samping Tentang Alois Alzheimer
Menariknya, pada tahun 1884 ketika Alzheimer berusia 20 tahun, ia terlibat dalam duel pagar dan sisi kiri wajahnya dirusak oleh pedang. Sejak saat itu, ia berhati-hati untuk hanya menampilkan sisi kanan wajahnya di foto.
Kontribusi Lain Alzheimer untuk Sains dan Kedokteran
Alzheimer unik di era ini karena beberapa alasan.
Pertama, dia adalah seorang ilmuwan yang sangat baik, membuat catatan rinci dan menggunakan teknik penelitian terbaru. Selain mengidentifikasi penyakit Alzheimer, penelitiannya juga mencakup temuan spesifik dari perubahan otak pada penyakit Huntington, arteriosklerosis, dan epilepsi.
Alzheimer juga menekankan pentingnya berbicara dan berdialog dengan pasiennya pada saat banyak dokter berinteraksi sangat sedikit dengan mereka yang berada dalam perawatan mereka.
Alzheimer juga dikreditkan karena menerapkan kebijakan di rumah sakit jiwa terhadap menahan pasien. Dia meminta stafnya memperlakukan pasien secara manusiawi, berinteraksi, dan sering berbicara dengan mereka, serta menyediakan ruang terapi bagi mereka. Sebelumnya, pasien di rumah sakit jiwa menerima sedikit perawatan, dan ruang isolasi sering digunakan. Dengan cara ini, Alzheimer memberikan kontribusi yang signifikan bagi dunia medis dengan memengaruhi cara dokter memandang dan memperlakukan pasien sebagai individu.
Ruam Umum Ditemukan di Ketiak
Ada banyak penyebab ruam di ketiak. Ini termasuk dermatitis kontak alergi, dermatitis kontak iritan, dan intertrigo.
Mengapa Anemia dan Penyakit Celiac Sering Ditemukan Bersama
Banyak orang dengan penyakit celiac menderita anemia, terutama ketika mereka pertama kali didiagnosis. Pelajari mengapa ini terjadi, dan bagaimana Anda dapat mengatasi masalahnya.
Apa itu Penyakit Schistosomiasis dan Di Mana Ditemukan?
Schistosomiasis, penyakit yang berpotensi berbahaya yang ditularkan oleh cacing di danau air tawar, umum terjadi di seluruh dunia meskipun tidak ditemukan di AS.