Alzheimer dan Perubahan Perilaku Seksual
Daftar Isi:
- Penghambatan Berkurang dan Perilaku membingungkan
- Cara Mengelola Perilaku Tidak Pantas Tanpa Obat
- Obat-obatan
- Menyeimbangkan Hak Seksual Penderita Alzheimer dan Pasangannya
Testosterone — new discoveries about the male hormone | DW Documentary (Januari 2025)
Penyakit Alzheimer adalah jenis demensia yang menyebabkan masalah dengan ingatan, pemikiran, dan perilaku. Meskipun tidak mungkin untuk mengatakan bagaimana penyakit ini akan membentang untuk setiap individu tertentu, itu memang memiliki potensi untuk menyebabkan perilaku seksual yang tidak disukai.
Untuk pasangan dan orang yang dicintai, perubahan seperti itu menggarisbawahi dampak penyakit pada hubungan yang paling intim sekalipun. Namun, penting untuk diingat bahwa perilaku ini adalah akibat dari penyakit, atau mungkin karena masalah kesehatan atau obat-obatan lainnya.
Penghambatan Berkurang dan Perilaku membingungkan
Orang dengan Alzheimer mungkin mengalami penurunan minat seksual atau, lebih jarang, minat seksual meningkat tajam, yang dikenal sebagai hiperseksualitas. Perilaku bermasalah dapat termasuk tuduhan cemburu bahwa pasangan berselingkuh, tawaran seksual kepada non-pasangan, atau masturbasi di depan umum.
Perilaku tidak pantas lainnya, seperti penggunaan bahasa vulgar atau cabul, mengekspos diri sendiri, atau membuka pakaian di depan umum (secara kolektif disebut "disinhibition") mungkin tidak bersifat seksual sama sekali, tetapi dapat ditafsirkan seperti itu oleh orang lain.
Cara Mengelola Perilaku Tidak Pantas Tanpa Obat
Asosiasi Alzheimer memberikan sejumlah rekomendasi kepada teman dan anggota keluarga. Untuk satu, Anda harus mencoba untuk menghindari menjadi marah, berdebat, atau mempermalukan orang yang Anda cintai.Alih-alih, cobalah bersikap lembut dan sabar, dengan fokus mencari alasan untuk perilaku tersebut. Misalnya, seseorang yang lepas jubah di tempat umum mungkin saja panas atau mungkin merasa pakaiannya tidak nyaman. Anda juga bisa:
- Perlahan-lahan tetapi tegas mengingatkan individu bahwa perilaku itu tidak pantas.
- Cobalah mengalihkan perhatian atau mengalihkan perhatian orang tersebut, atau membawanya ke tempat pribadi.
- Coba tingkatkan tingkat perhatian fisik yang tepat, seperti pelukan dan membelai rambut. Kemajuan seksual dapat mencerminkan kebutuhan untuk meyakinkan kontak.
- Pertimbangkan solusi praktis: untuk melepaskan pakaian yang tidak pantas, coba letakkan celana panjang atau gaun di belakang atau bawa pakaian ekstra (lebih nyaman) dengan Anda selama jalan-jalan.
- Konsultasikan dengan spesialis Alzheimer atau demensia atau psikolog geriatri.
Intervensi mendesak diperlukan jika orang tersebut menjadi agresif secara fisik atau melakukan kekerasan. Siapkan rencana tindakan, apakah itu meminta anggota keluarga, teman, atau polisi untuk meminta bantuan. Mungkin juga perlu untuk memindahkan individu ke fasilitas perawatan yang lebih siap untuk menangani perilaku tersebut.
Obat-obatan
Jika strategi ini tidak menyelesaikan masalah, ada intervensi berbasis medis yang dapat digunakan untuk mengobati berbagai masalah mendasar atau yang menyertainya. Tanyakan kepada dokter orang terkasih Anda tentang obat yang tersedia untuk mengobati:
- agresi, agitasi, dan delusi.
- depresi, lekas marah, dan apatis.
- ketakutan, kecemasan, dan gangguan tidur.
Menyeimbangkan Hak Seksual Penderita Alzheimer dan Pasangannya
Seksualitas adalah bagian mendasar dari keberadaan manusia, dan seks adalah cara penting untuk berbagi kedekatan dan mengekspresikan cinta. Namun, banyak orang mengalami kesulitan menerima bahwa orang dewasa yang lebih tua atau mereka yang memiliki penyakit serius masih memiliki kebutuhan seksual dan hak untuk mengekspresikannya.
Di fasilitas perawatan jangka panjang, kebutuhan seksual dapat bertahan bahkan setelah orang tidak lagi mengenali pasangan mereka atau ingat bahwa mereka sudah menikah. Kadang-kadang, ini menghasilkan hubungan rumah jompo di luar nikah, yang dapat menyebabkan kecanggungan. Sebagian besar fasilitas perawatan jangka panjang telah menetapkan kebijakan tentang hubungan dan perilaku seksual.
Kekhawatiran utama adalah penghindaran eksploitasi seksual, pelecehan, atau penyerangan, dan menentukan kemampuan individu untuk memberikan persetujuan yang berarti. Dampak Alzheimer pada kesadaran dan pemikiran rasional pada akhirnya menghancurkan kemampuan untuk menyetujui. Seorang pasangan yang mencari keintiman seksual dengan seseorang pada tahap demensia ini dapat menghadapi pertanyaan etis yang sulit dan mungkin memutuskan untuk tidak melakukan hubungan seks sama sekali - atau mencarinya di luar hubungan.
Di sisi lain, pengasuh mungkin mengalami kehilangan keinginan. Sulit untuk merasa menarik atau terangsang ketika memberikan perawatan sehari-hari, sehari-hari untuk seseorang dengan demensia. Rasa bersalah karena menempatkan pasangan seseorang di panti jompo juga dapat meredam hasrat seksual.
Terapis, khususnya psikolog geriatri, dapat membantu memahami masalah ini dan cara mengatasinya. Penasihat agama atau spiritual dapat menjadi sumber nasihat lain. Forum diskusi Alzheimer dapat menjadi sumber dukungan dan saran yang solid dalam situasi ini. Selain itu, Family Caregiver Alliance menawarkan sumber daya yang berharga, dan Asosiasi Alzheimer memiliki cabang-cabang lokal dan lebih dari 1.500 kelompok pendukung nasional.
Perubahan Fungsi Seksual Setelah Stroke
Pelajari tentang mengapa kemampuan dan fungsi seksual sering menurun setelah stroke, plus cari tahu apa yang dapat Anda lakukan untuk mendapatkan kembali fungsi seksual setelah stroke.
Perubahan Kesehatan Seksual Pria Karena Menua
Pelajari bagaimana kondisi kesehatan, realitas penuaan, dan emosi dapat menghalangi kehidupan seks yang aktif untuk pria di tahun-tahun mendatang.
Perubahan Kesehatan Seksual Pria Karena Penuaan
Pelajari bagaimana kondisi kesehatan, realitas penuaan, dan emosi semua bisa menghalangi kehidupan seks yang aktif untuk pria di tahun-tahun berikutnya.