Strategi Disiplin Yang Memengaruhi Efektivitas
Daftar Isi:
- Karakteristik Anak Anda
- Karakteristik Orangtua
- Perubahan Kehidupan dan Stres
- Konsekuensi untuk Perilaku Positif
- Konsekuensi untuk Perilaku Negatif
NEUROSCIENCE FOR ARCHERY: BELAJAR NEUROLEADERSHIP LEWAT ARCHERY (Januari 2025)
Mungkin sulit mengetahui konsekuensi dan strategi disiplin mana yang paling cocok untuk anak Anda. Setiap anak berbeda dan teknik disiplin yang bekerja untuk satu anak mungkin tidak bekerja untuk yang lain.
Walaupun perlu sedikit percobaan dan kesalahan untuk menemukan strategi disiplin mana yang paling cocok untuk anak Anda, lima faktor ini dapat membantu Anda mempersempit konsekuensi yang paling efektif.
Karakteristik Anak Anda
Karakteristik anak Anda memengaruhi bagaimana ia akan merespons berbagai strategi disiplin. Karakteristik meliputi kepribadian, temperamen, kemampuan fisik, bakat, keterampilan, kekuatan, dan kelemahan.
Mengasuh anak yang menantang yang mudah frustrasi membutuhkan strategi disiplin yang berbeda dibandingkan dengan anak yang tenang yang ingin menyenangkan.
Juga, seorang anak yang kikuk dan diejek oleh teman sebaya di sekolah akan mendapat manfaat dari intervensi yang berbeda jika dibandingkan dengan anak atletis yang populer dengan teman sebaya.
Karena alasan ini, penting untuk mempertimbangkan jenis aturan, batasan, dan konsekuensi apa yang paling cocok dengan karakteristik unik anak Anda.
2Karakteristik Orangtua
Pertimbangkan kesesuaian antara karakteristik Anda dan karakteristik anak Anda. Perhatikan persamaan dan perbedaan antara kepribadian, temperamen, dan preferensi Anda.
Ini dapat menunjuk ke area di mana Anda mungkin memiliki toleransi yang lebih rendah untuk perilaku rata-rata. Misalnya, jika Anda adalah orang yang rendah hati yang lebih menyukai rumah tangga yang tenang, Anda mungkin kesulitan untuk bersabar dengan anak yang keras dan hiperaktif.
Atau, jika Anda memiliki toleransi frustrasi yang rendah, Anda mungkin berjuang untuk membantu anak dengan ketidakmampuan belajar menyelesaikan pekerjaan rumahnya. Meneliti faktor-faktor ini dapat meningkatkan kesadaran Anda tentang langkah-langkah yang akan lebih efektif dalam mengakomodasi dan mendisiplinkan anak Anda.
Memahami area mana yang cocok untuk Anda dan anak Anda, serta area yang mungkin tidak sepenuhnya sejalan, dapat membantu Anda menyusun rencana disiplin yang efektif yang mempertimbangkan kedua kebutuhan Anda.
Perubahan Kehidupan dan Stres
Pengalaman hidup mempengaruhi perilaku anak. Pindah ke rumah baru, menghadiri sekolah baru, atau menyesuaikan diri dengan bayi baru di rumah adalah contoh faktor yang memengaruhi perilaku.
Catat setiap perubahan terbaru dan bagaimana ini memengaruhi anak Anda. Sebagai contoh, seorang anak yang berjuang untuk menyesuaikan diri dengan bayi baru di rumah mungkin merasa ditinggalkan dan mungkin tidak menanggapi dengan baik waktu istirahat yang memisahkannya dari keluarga dan membuatnya merasa lebih tersisih.
Atau, jika keluarga Anda pindah ke kota baru dan anak Anda menggunakan barang elektronik untuk berkomunikasi dengan teman-teman lamanya, Anda mungkin tidak ingin mengambil teleponnya karena kelakuan buruk. Berbicara dengan teman-temannya mungkin merupakan salah satu keterampilan koping terbaiknya.
4Konsekuensi untuk Perilaku Positif
Konsekuensi yang diterima seorang anak untuk perilaku positif menentukan kemungkinan bahwa perilaku-perilaku ini akan terjadi lagi. Periksa bagaimana Anda merespons ketika anak Anda mengikuti aturan, mendengarkan, dan bersikap hormat.
Apakah anak Anda menerima pujian? Apakah ada hadiah untuk mengikuti aturan? Apakah anak Anda mendapatkan hak istimewa untuk membuat pilihan yang baik?
Jangan biarkan perilaku baik tidak diperhatikan. Jika anak Anda bermain dengan tenang, pujilah dia karena melakukannya. Meskipun Anda mungkin takut pujian akan mengganggu dia, itu sebenarnya dapat memperkuat dia untuk terus bermain dengan tenang.
Berikan pujian, perhatian, dan hadiah yang akan memotivasi anak Anda untuk mengikuti aturan. Jika Anda menemukan bahwa anak Anda tidak mendapatkan penguatan positif yang cukup untuk perilaku yang baik, sesuaikan strategi disiplin Anda untuk meningkatkan motivasi anak Anda untuk berperilaku.
5Konsekuensi untuk Perilaku Negatif
Terkadang, anak-anak menerima penguatan untuk perilaku negatif, yang mendorong mereka untuk terus bertingkah buruk. Sebagai contoh, seorang anak yang menerima banyak perhatian untuk merengek belajar bahwa merengek adalah cara yang efektif untuk mendapatkan perhatian.
Perhatian negatif bisa sangat menguatkan. Berteriak, berdebat, atau memohon dengan anak Anda, mungkin sebenarnya mendorong anak Anda untuk berperilaku tidak pantas.
Perilaku negatif memerlukan konsekuensi negatif untuk mencegah mereka melanjutkan. Kadang-kadang mengabaikan kelakuan buruk ringan adalah konsekuensi paling efektif
Konsekuensi negatif juga perlu konsisten. Jika Anda tidak konsisten dengan memberikan time-out atau mengambil hak istimewa, anak Anda akan terus bertingkah dengan harapan dia tidak akan mendapatkan konsekuensi saat ini.
Memberikan konsekuensi yang konsisten mengajarkan anak Anda bahwa setiap perilaku negatif menghasilkan konsekuensi negatif.Jadi, penting untuk mengevaluasi konsekuensi yang Anda gunakan saat ini dan menentukan apakah Anda mungkin ingin menerapkan hukuman lain yang bisa lebih efektif.
8 Strategi Disiplin untuk Mengasuh Anak yang Sensitif
Mengasuh anak yang sensitif menimbulkan tantangan unik dengan disiplin. Berikut adalah strategi untuk membina dan membimbing seorang anak yang merasa sangat dalam.
Strategi Disiplin yang Meningkatkan Harga Diri Sehat
Disiplin tidak harus membuat anak-anak merasa buruk tentang diri mereka sendiri. Melestarikan harga diri mereka dapat memotivasi mereka untuk membuat pilihan yang lebih baik di masa depan.
Strategi Disiplin Yang Mendorong Harga Diri yang Sehat
Disiplin tidak harus membuat anak merasa buruk tentang diri mereka sendiri. Mempertahankan harga diri mereka dapat memotivasi mereka untuk membuat pilihan yang lebih baik di masa depan.