Pola Kecemasan Kecemasan Sosial untuk Dihindari
Daftar Isi:
- Berpikir Hitam dan Putih
- Penyaringan Mental
- Generalisasi berlebihan
- Melompat ke Kesimpulan
- Penalaran Emosional
- Personalisasi
- Catastrophizing
- Harus dan Musting
- Pelabelan
- Pembesaran dan Minimalisasi
Our dangerous obsession with perfectionism is getting worse | Thomas Curran (Januari 2025)
Gaya berpikir yang tidak membantu adalah pola pikir yang berpotensi menyebabkan emosi dan perilaku negatif. Orang yang menderita gangguan kecemasan sosial (SAD) sering memiliki pola pikir negatif ini.
Salah satu tujuan terapi kognitif-perilaku (CBT) adalah untuk mengidentifikasi kapan Anda memiliki jenis pola pikir ini dan mengubah cara Anda berpikir. Sebagai bagian dari CBT, Anda akan memeriksa perasaan yang muncul ketika Anda memiliki pola pikir ini.
Di bawah ini adalah daftar sepuluh cara berpikir yang dapat berkontribusi terhadap kecemasan sosial.
1Berpikir Hitam dan Putih
Berpikir hitam dan putih berarti melihat segala sesuatu secara ekstrem; tidak ada ruang untuk jalan tengah dan Anda melihat semuanya sebagai semua atau tidak sama sekali. Apa pun masalahnya, tidak ada nuansa abu-abu saat Anda berpikir seperti ini. Orang benar atau salah dan situasi baik atau buruk.
2Penyaringan Mental
Pemfilteran mental berarti hanya melihat bagian negatif dari situasi, atau hanya melihat apa yang salah dengan diri Anda. Misalnya, Anda dapat meninggalkan pesta hanya dengan mengingat bahwa Anda lupa nama seseorang atau menumpahkan minuman Anda.
Generalisasi berlebihan
Generalisasi yang berlebihan berarti percaya bahwa hasil dari satu situasi memprediksi hasil dari semua situasi di masa depan. Jika pikiran Anda sering melibatkan kata "semua," "tidak pernah," "selalu," dan "setiap" Anda mungkin terlalu generalisasi. Pikiran seperti "Aku akan selalu gagal dalam situasi sosial," atau "Hal-hal yang tidak pernah berjalan baik bagi saya" adalah contoh bagaimana Anda mungkin terlalu generalisasi.
Melompat ke Kesimpulan
Melompat ke kesimpulan dapat melibatkan keyakinan bahwa Anda tahu apa yang dipikirkan orang lain (membaca pikiran) dan memprediksi masa depan (ramalan atau pemikiran prediktif). Anda mungkin berpikir hal-hal seperti "Dia pasti berpikir saya membosankan untuk diajak bicara" atau "Saya akan mempermalukan diri sendiri di pesta ini."
5Penalaran Emosional
Penalaran emosional adalah percaya bahwa jika Anda merasakan sesuatu itu pasti benar. Anda mungkin percaya bahwa karena Anda merasa cemas, ada sesuatu dalam situasi yang harus ditakuti. Penalaran emosional tidak rasional; perasaan dapat memiliki banyak sebab dan tidak selalu mencerminkan kenyataan.
Personalisasi
Personalisasi melibatkan menyalahkan diri sendiri untuk peristiwa eksternal di luar kendali Anda. Apakah Anda sebagian untuk disalahkan atau tidak dapat disalahkan sama sekali, Anda percaya bahwa peristiwa eksternal sepenuhnya salah Anda. Sebagai contoh, seorang musisi dengan SAD mungkin menyalahkan kinerja kelompok musik yang buruk atas kesalahannya sendiri.
7Catastrophizing
Catastrophizing berarti mengubah masalah kecil menjadi masalah besar atau membuat hal-hal tidak proporsional. Misalnya, Anda mungkin berpikir bahwa memberikan presentasi yang buruk di tempat kerja akan berarti bahwa rekan kerja Anda akan membenci Anda dan Anda mungkin kehilangan pekerjaan.
Harus dan Musting
Pemalsuan dan pemalsuan adalah jenis pemikiran hitam dan putih. Dalam hal gangguan kecemasan sosial, ini melibatkan pemikiran seperti "Saya harus selalu melakukan segalanya dengan benar" atau "Saya harus selalu setuju dengan apa yang orang katakan."
9Pelabelan
Pelabelan adalah bentuk generalisasi berlebihan. Kami memberi label ketika kami membuat pernyataan global tentang orang atau situasi berdasarkan keadaan tertentu. Pelabelan tidak membantu ketika bukti yang bertentangan dengan pernyataan global diabaikan. Misalnya, Anda mungkin menyebut diri Anda "membosankan" meskipun ada bukti yang bertentangan.
10Pembesaran dan Minimalisasi
Orang dengan gangguan kecemasan sosial umumnya memiliki kebiasaan memperbesar hal-hal baik tentang orang lain dan meminimalkan hal-hal baik tentang diri mereka sendiri. Ini adalah gaya berpikir yang melampaui kerendahan hati; orang dengan pola pikir ini tidak mengenali sifat baik mereka sendiri dan mengabaikan sifat buruk orang lain.
Bagaimana Media Sosial Mengubah Pola Asuh Kita
Media sosial telah selamanya mengubah cara kita menjadi orang tua. Dari momen-momen yang dicuri hingga perbandingan yang tidak adil, cari tahu bagaimana media sosial telah memengaruhi pola asuh kita.
Apa Pola Pola Pakai Sepatu Tentang Kiprah Anda
Apa yang diceritakan pola pemakaian sepatu tentang cara Anda berjalan? Lihat tempat-tempat umum yang memakai sol dan sepatu hak dan sepatu mana yang lebih baik untuk Anda.
Tips Pola Asuh dari 10 Ahli Pola Asuh
Pakar pengasuhan top, terapis, dan pelatih pengasuhan anak menawarkan strategi disiplin atas mereka dan teknik manajemen perilaku.