10 Alasan Mengapa Anak-Anak Mematahkan Aturan dan Berperilaku Miskin
Daftar Isi:
- Mereka Ingin Perhatian
- Mereka Menyalin Orang Lain
- Mereka Batas Pengujian
- Mereka Kurang Keterampilan
- Mereka Menginginkan Kemerdekaan
- Mereka Tidak Bisa Mengendalikan Emosi Mereka
- Mereka Memiliki Kebutuhan yang Tidak Terpenuhi
- Mereka Menginginkan Kekuasaan dan Kontrol
- Perilaku Miskin Efektif
- Mendasari Masalah Kesehatan Mental
Lina menyesal bercerai dengan Sule,Berikut 5 Alasan bikin Mengejutkan (Januari 2025)
Anak-anak menggunakan perilaku mereka untuk menunjukkan bagaimana perasaan mereka dan apa yang mereka pikirkan. Seringkali, mereka mengkomunikasikan sesuatu melalui perilaku mereka sehingga mereka tidak dapat mengutarakan kata-kata.
Ketika menentukan strategi disiplin apa yang digunakan, pertimbangkan kemungkinan penyebab yang mendasari untuk masalah perilaku.
Mereka Ingin Perhatian
Ketika orang tua berbicara di telepon, mengunjungi dengan teman atau keluarga, atau sibuk, anak-anak merasa ditinggalkan. Dan membuat ulah, merengek, atau memukul saudara kandung adalah cara yang bagus untuk menarik perhatian.
Bahkan jika itu perhatian negatif, anak-anak masih mendambakannya. Mengabaikan perilaku negatif dan memuji perilaku positif adalah salah satu cara terbaik untuk menangani perilaku mencari perhatian.
Mereka Menyalin Orang Lain
Anak-anak belajar bagaimana berperilaku dengan memperhatikan orang lain. Entah mereka melihat rekan di sekolah salah tingkah atau mereka menyalin sesuatu yang mereka lihat di TV, anak-anak akan mengulanginya.
Batasi paparan anak-anak Anda terhadap perilaku agresif di TV, dalam gim video, dan dalam kehidupan nyata. Perankan model perilaku sehat untuk mengajari anak Anda cara yang tepat untuk berperilaku dalam berbagai situasi.
Mereka Batas Pengujian
Ketika Anda menetapkan aturan dan memberi tahu anak-anak apa yang tidak boleh mereka lakukan, mereka sering ingin melihat apakah Anda serius. Mereka menguji batas hanya untuk mencari tahu apa konsekuensinya ketika melanggar peraturan.
Tetapkan batas yang jelas dan berikan konsekuensinya secara konsisten. Jika anak-anak berpikir ada kemungkinan kecil mereka mungkin bisa lolos dengan sesuatu, mereka sering tergoda untuk mencobanya. Jika Anda menunjukkan kepada mereka bahwa mereka akan menerima konsekuensi negatif setiap kali mereka melanggar aturan, mereka akan mulai menjadi lebih patuh.
Mereka Kurang Keterampilan
Terkadang masalah perilaku berasal dari kurangnya keterampilan. Seorang anak yang tidak memiliki keterampilan sosial dapat memukul anak lain karena ia ingin bermain dengan mainan. Seorang anak yang tidak memiliki keterampilan memecahkan masalah mungkin tidak membersihkan kamarnya karena dia tidak yakin apa yang harus dilakukan ketika mainannya tidak muat di kotak mainan.
Ketika anak Anda bertingkah laku buruk, alih-alih hanya memberinya konsekuensi, ajarkan kepadanya apa yang harus dilakukan. Tunjukkan padanya alternatif untuk kelakuan buruk sehingga dia bisa belajar dari kesalahannya.
Mereka Menginginkan Kemerdekaan
Karena anak-anak prasekolah belajar melakukan lebih banyak hal sendiri, mereka sering ingin memamerkan keterampilan baru mereka. Tweens juga dikenal karena upaya mereka untuk menjadi mandiri. Mereka mungkin menjadi lebih argumentatif dan mungkin bersikap tidak hormat pada waktu tertentu.
Remaja dapat menjadi pemberontak dalam upaya untuk menunjukkan pada orang dewasa bahwa mereka dapat berpikir sendiri. Mereka dapat melanggar aturan dengan sengaja dan dapat mencoba untuk menunjukkan kepada orang dewasa bahwa mereka tidak dapat dipaksa untuk melakukan hal-hal yang tidak ingin mereka lakukan.
Berikan anak Anda pilihan yang tepat. Tanyakan kepada anak prasekolah Anda, "Apakah Anda ingin air atau air es diminum?" Katakan kepada anak remaja Anda, "Terserah Anda untuk memutuskan kapan Anda melakukan tugas-tugas Anda. Dan segera setelah tugas Anda selesai, Anda dapat menggunakan elektronik Anda." Memberikan kebebasan sesuai usia akan memenuhi kebutuhan anak Anda untuk mandiri.
Mereka Tidak Bisa Mengendalikan Emosi Mereka
Terkadang anak-anak tidak tahu apa yang harus dilakukan tentang perasaan mereka. Mereka mungkin menjadi mudah kewalahan ketika mereka merasa marah, dan sebagai akibatnya, mereka dapat menjadi agresif. Mereka bahkan dapat bertindak ketika mereka merasa bersemangat, stres, atau bosan.
Anak-anak perlu belajar cara-cara yang sehat untuk menghadapi perasaan seperti kesedihan, kekecewaan, frustrasi, dan kecemasan. Ajarkan anak-anak tentang perasaan dan tunjukkan cara-cara sehat untuk mengelola emosi mereka untuk mencegah mereka melakukan kesalahan.
Ketika anak-anak memiliki kontrol emosi yang lebih baik, mereka dapat menggunakan keterampilan mengatasi yang sehat untuk menghadapi perasaan mereka. Alih-alih berperilaku buruk untuk mengekspresikan emosi mereka, seorang anak dapat belajar untuk mengambil waktu istirahat untuk menenangkan diri.
Mereka Memiliki Kebutuhan yang Tidak Terpenuhi
Ketika seorang anak merasa lapar, lelah, atau sakit, perilaku buruk sering terjadi. Sebagian besar balita dan anak prasekolah tidak pandai mengkomunikasikan apa yang mereka butuhkan. Akibatnya, mereka sering menggunakan perilaku mereka untuk menunjukkan bahwa mereka memiliki kebutuhan yang tidak terpenuhi. Orangtua dapat membantu mencegah masalah perilaku dengan mencari kebutuhan yang tidak terpenuhi. Misalnya, belanja balita setelah dia sedang tidur siang dan ketika Anda punya camilan di tangan. Tanyakan kepada anak Anda bagaimana perasaannya dan mencari petunjuk bahwa ia mungkin memiliki beberapa kebutuhan yang tidak terpenuhi.
Mereka Menginginkan Kekuasaan dan Kontrol
Kekuasaan dan kontrol sering berkontribusi pada perilaku yang salah. Terkadang perilaku menantang dan argumentatif terjadi ketika seorang anak mencoba untuk mendapatkan kembali kontrol.
Ketika masalah perilaku dihasilkan dari upaya seorang anak untuk memiliki kontrol atas suatu situasi, perebutan kekuasaan dapat terjadi. Salah satu cara untuk menghindari perebutan kekuasaan adalah menawarkan dua pilihan kepada anak. Misalnya, tanyakan "Apakah Anda lebih suka membersihkan kamar Anda sekarang atau setelah acara TV ini selesai?"
Dengan menawarkan dua pilihan, Anda dapat memberi anak-anak kendali atas situasi tersebut. Ini dapat mengurangi banyak argumen dan dapat meningkatkan kemungkinan bahwa seorang anak akan mematuhi instruksi.
Perilaku Miskin Efektif
Salah satu alasan paling sederhana mengapa anak-anak bertingkah adalah karena itu efektif. Jika melanggar aturan membuat mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan, mereka akan segera belajar bahwa perilaku salah berfungsi.
Misalnya, seorang anak yang merengek sampai ibunya menyerah akan belajar bahwa merengek adalah cara yang bagus untuk mendapatkan apa pun yang diinginkannya. Atau seorang anak yang marah-marah di tengah toko, dan ayahnya setuju membelikannya mainan agar dia berhenti menjerit, mengetahui bahwa amarah itu efektif.
Pastikan bahwa perilaku buruk anak Anda tidak melayaninya dengan baik. Sambil menyerah atau mundur dapat membuat hidup Anda lebih mudah pada saat itu, Anda pada akhirnya akan melatih anak Anda untuk melanggar peraturan.
Mendasari Masalah Kesehatan Mental
Terkadang anak-anak memiliki masalah kesehatan mental yang mendasar yang berkontribusi pada masalah perilaku. Anak-anak dengan ADHD, misalnya, berjuang untuk mengikuti arahan dan berperilaku impulsif.
Kecemasan atau depresi yang mendasari juga dapat berkontribusi pada masalah perilaku. Seorang anak yang cemas mungkin menghindari pergi ke kelas yang membuatnya merasa gugup. Anak yang depresi mungkin mudah tersinggung dan kurang motivasi untuk menyelesaikan tugas-tugas atau pekerjaan sekolahnya.
Jika Anda menduga anak Anda mungkin memiliki masalah kesehatan mental yang mendasarinya atau gangguan perkembangan, bicaralah dengan dokter anak Anda. Evaluasi oleh profesional kesehatan mental yang terlatih mungkin diperlukan untuk menentukan apakah ada masalah emosional yang mendasari yang berkontribusi terhadap masalah perilaku.
Konsekuensi Terbaik untuk Remaja yang Mematahkan Jam Malam
Sebagian besar remaja melanggar jam malam sesekali. Konsekuensi ini akan membantu anak remaja Anda memahami pentingnya pulang tepat waktu.
Mengapa Picky Eating in Toddlers mengarah ke Diet Miskin
Banyak balita yang tidak memiliki diet seimbang karena mereka sangat pemilih. Tinjau ulang apa yang harus dimakan balita dan hindari sebagai orang yang suka pilih-pilih makanan.
Cara Mematahkan Lengan Rusak Dengan Karton
Memisahkan lengan yang patah lebih merupakan seni daripada sains. Gambar-gambar ini membantu menggambarkan penggunaan belat kardus untuk melumpuhkan lengan bawah yang rusak.