Visceral Hypersensitivity dan IBS
Daftar Isi:
- Mengukur Hipersensitivitas Visceral
- Visceral Hypersensitivity dan IBS
- Penyebab Visceral Hypersensitivity
Australian Researchers Identify Cause of Irritable Bowel Syndrome Pain as 'Gut Itch' (Oktober 2024)
Jika Anda mengalami hipersensitivitas visceral, itu berarti Anda memiliki ambang batas yang lebih rendah untuk sakit perut dan ketidaknyamanan sebagai respons terhadap tekanan, stimulasi, atau distensi di dalam perut. Visceral hypersensitivity (visceral hyperalgesia) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan pengalaman nyeri di dalam organ dalam (viscera) pada level yang lebih intens dari biasanya.
Visceral hypersensitivity adalah ciri khas dari irritable bowel syndrome (IBS). Namun, hipersensitivitas visceral juga dapat hadir pada orang yang memiliki:
- Nyeri dada non-jantung
- Dispepsia fungsional
- Nyeri perut fungsional
Mengukur Hipersensitivitas Visceral
Para peneliti mempelajari hipersensitivitas visceral untuk mencoba memahami mengapa orang memiliki IBS. Untuk tujuan penelitian, hipersensitivitas visceral biasanya diukur menggunakan tes balon distensi. Ini menguji respons pasien terhadap tekanan dalam rektum.
Pada prosedur balon distensi, balon masuk ke rektum dan perlahan terisi udara. Individu dicirikan memiliki hipersensitivitas visceral ketika mereka melaporkan rasa sakit pada tingkat tekanan yang lebih rendah daripada orang lain yang dapat menahan inflasi udara yang lebih signifikan tanpa melaporkan ketidaknyamanan. Dalam studi penelitian tersebut, orang yang memiliki IBS biasanya mengalami ambang nyeri yang lebih rendah.
Visceral Hypersensitivity dan IBS
Meskipun visceral hipersensitivitas dipandang sebagai bagian integral dari IBS, hanya sekitar 30 persen hingga 40 persen orang yang menderita IBS telah ditemukan memiliki sensitivitas berlebihan terhadap distensi dalam usus besar. Dan, yang menarik, tidak perlu ada korelasi langsung antara peningkatan kepekaan dan keparahan gejala IBS seseorang.
Tampaknya kemungkinan bahwa hipersensitivitas visceral terlihat pada beberapa pasien IBS sebagai akibat dari perubahan pada sistem saraf yang berfungsi pada kedua tingkat usus dan otak. Jalur saraf di saluran pencernaan menjadi peka terhadap rangsangan, mengakibatkan reaktivitas yang berlebihan dan mengakibatkan amplifikasi nyeri. Pada individu yang tidak memiliki IBS, distensi rektum memicu respons di bagian otak yang berhubungan dengan modulasi nyeri. Pada pasien IBS, stimulasi rektal yang sama ini memicu respons di bagian otak yang terkait dengan kewaspadaan dan kecemasan - bagian otak yang berfungsi untuk memperkuat sensasi rasa sakit.
Penyebab Visceral Hypersensitivity
Setelah visceral hypersensitivity didirikan sebagai komponen kunci dalam IBS, para peneliti telah mengalihkan perhatian mereka tentang mengapa itu mungkin sebagai cara untuk lebih memahami sifat membingungkan IBS.
Ada berbagai teori di balik pengalaman hipersensitivitas visceral di IBS. Banyak faktor yang diselidiki, termasuk:
- Rasa sakit muncul dari saraf sel yang melapisi usus besar
- Perubahan molekul RNA mikro dari sel-sel ini
- Perubahan neurotransmitter dan reseptor lain di dalam sel-sel ini
- Perubahan dalam interaksi antara sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dan sistem saraf tepi (jalur ke dan dari organ dan otot)
- Permeabilitas usus meningkat (usus bocor)
- Peradangan (pada tingkat di bawah apa yang dapat dilihat melalui pengujian diagnostik)
Pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana semua sistem yang kompleks ini berinteraksi akan memungkinkan pengembangan obat yang akan menargetkan area disfungsi dan membawa bantuan dari gejala IBS.
Cara Mengurangi Lemak Visceral di Tubuh Anda
Cari tahu di mana lemak visceral terletak di tubuh Anda dan mengapa itu penting. Kemudian pelajari cara terbaik untuk menghilangkan lemak untuk menurunkan berat badan demi kesehatan yang lebih baik.
Bagaimana Rasa Sakit Somatik dan Nyeri Visceral Berbeda?
Nyeri somatik berasal dari kulit dan jaringan dalam, sedangkan nyeri visceral berasal dari organ internal. Kedua jenis rasa sakit ini tidak terasa sama.
Xifaxan (Rifaximin) untuk IBS-D dan Non Konstipasi IBS
Xifaxan (rifaxamin) adalah antibiotik yang digunakan sebagai pengobatan untuk IBS-D dan IBS non-sembelit. Pelajari tentang keamanan dan efektivitasnya.