Menggunakan Terapi Validasi untuk Penderita Demensia
Daftar Isi:
- Apa Itu Terapi Validasi?
- Siapa yang Mengembangkan Terapi Validasi?
- Cara Menggunakan Terapi Validasi
- Seberapa Efektifkah Terapi Validasi?
PROMO FACIAL PROGRAM KESEMBUHAN JERAWAT LARISSA SKIN CARE #REVIEWLARISSA (Januari 2025)
Apa Itu Terapi Validasi?
Terapi validasi adalah cara mendekati orang dewasa yang lebih tua dengan empati dan pengertian. Ini sering digunakan untuk menghibur dan meyakinkan orang yang hidup dengan penyakit Alzheimer atau jenis demensia lainnya. Gagasan dasar di balik terapi validasi adalah bahwa orang yang berada pada tahap akhir kehidupan mungkin memiliki masalah yang belum terselesaikan yang mendorong perilaku dan emosi mereka. Cara pengasuh atau anggota keluarga merespons perilaku dan emosi ini dapat memperburuknya atau membantu menyelesaikannya.
Terapi validasi lebih dari sekadar membuktikan perasaan seseorang, meskipun itu adalah salah satu komponennya. Terapi validasi berfokus pada membantu orang tersebut bekerja melalui emosi di balik perilaku yang menantang.Perilaku-perilaku ini pada dasarnya dipandang sebagai cara untuk mengomunikasikan emosi-emosi itu, terutama pada orang-orang dengan kehilangan ingatan, kebingungan, disorientasi, dan gejala demensia lainnya.
Siapa yang Mengembangkan Terapi Validasi?
Terapi validasi dikembangkan dari waktu ke waktu, antara tahun 1963 dan 1980, oleh Naomi Feil; buku pertamanya tentang validasi diterbitkan pada tahun 1982. Feil adalah seorang pekerja sosial yang dibesarkan dalam perawatan orang dewasa: ibunya adalah pekerja sosial, dan ayahnya adalah administrator panti jompo.
Cara Menggunakan Terapi Validasi
Bayangkan ibumu, yang menderita penyakit Alzheimer, tinggal bersamamu di rumahmu dan sering memanggil ibunya sendiri. Menurut Lembaga Pelatihan Validasi, orang yang berlatih terapi validasi dapat menggunakan teknik berikut dalam situasi itu:
- Pusatkan Diri Anda
- Ambil napas dalam-dalam dan pelan-pelan. Reaksi awal Anda mungkin adalah mencoba menggunakan logika ketika ibu Anda sendiri, yang berusia 92 tahun, mulai memanggil ibunya dengan keras. Tetapi sebelum Anda bereaksi, pikirkan - dan bernapaslah.
- Mengenang
- Tanyakan ibumu seperti apa ibunya, dan apa yang dia lewatkan tentang dia. Bagikan kenangan tentang nenek Anda dengan ibu Anda, dan biarkan dia mengungkapkan kesepiannya.
- Gunakan Ekstrim
- Tanyakan apakah dia selalu merindukan ibunya, atau apa yang paling dia rindukan dari ibunya. Ini dapat memungkinkannya memproses perasaan sedih yang terkait dengan kehilangan ibunya.
- Cocokkan dan Ekspresikan Emosi
- Bergabunglah dengan ibumu dalam perasaannya. Mengakui kesedihan karena kehilangan ibunya dan hubungan istimewa yang mereka miliki satu sama lain.
- Ulangi
- Mengulang kembali perasaannya kepadanya dapat memberikan jaminan bahwa Anda memahami dan merasakan kehilangannya. Mengatakan "Kamu pasti sangat merindukan ibumu" dapat mengurangi kecemasannya, karena dia mendengar kamu mengungkapkan apa yang dia rasakan.
- Gunakan Indera
- Ajukan pertanyaan tentang ibunya. Sebagai contoh, tanyakan tentang makanan kesukaannya yang dimasak oleh ibunya dan bagaimana baunya, atau seberapa cantik ibunya yang berpakaian semua untuk gereja pada hari Minggu pagi.
Seberapa Efektifkah Terapi Validasi?
Penelitian beragam ketika sampai pada kesimpulan tentang efektivitas terapi validasi. Studi berbeda yang dilakukan pada terapi validasi memiliki kesimpulan yang berbeda, dengan beberapa menyatakan bahwa itu efektif, dan yang lain menentukan bahwa itu tidak lebih membantu daripada plasebo. Beberapa Cochrane Database Systemic Review menyimpulkan tidak ada cukup bukti untuk menyimpulkan bahwa itu efektif - tidak berarti bahwa itu tidak efektif, tetapi tidak ada data yang cukup kuat untuk menunjukkan bahwa itu jelas sangat membantu.
Sebagai seorang profesional klinis, saya telah melihat banyak contoh di mana terapi validasi bekerja dengan sangat baik, dan yang lainnya tidak, dan hanya berhasil membuat orang tersebut kesal. Dokter lain menceritakan bukti anekdotal tentang efektivitas terapi validasi dalam mengurangi perilaku yang menantang dan tekanan emosional. Meskipun tidak ada kesimpulan pasti yang didukung oleh penelitian, tampaknya terapi validasi mungkin menjadi alat yang layak dipahami dan digunakan dalam beberapa keadaan, bagi sebagian orang.
Manfaat Terapi Anak untuk Penderita Demensia
Pernahkah Anda menyaksikan orang dewasa yang lebih tua yang menderita demensia di hadapan seorang anak kecil? Jika demikian, Anda tahu mengapa kami ingin melihatnya terjadi lebih banyak.
Manfaat Menggunakan Rutinitas untuk Penderita Demensia
Pelajari bagaimana rutinitas dan jadwal dapat membantu mempertahankan kemandirian dan meningkatkan fungsi bagi orang yang hidup dengan Alzheimer dan jenis demensia lainnya.
Terapi Validasi vs Orientasi Realitas dalam Demensia
Pernah bertanya-tanya apa itu terapi validasi dan bagaimana cara kerjanya? Pelajari lebih lanjut tentang menggunakan validasi dengan orang yang menderita demensia.