5 Kesalahan Orangtua Lakukan Saat Memberikan Arah Anak
Daftar Isi:
- 1. Anda Memberikan Terlalu Banyak Perintah
- 2. Anda Memberi Arah Lemah
- 3. Anda Ulangi Instruksi Anda
- 4. Anda Tidak Mengikuti dengan Konsekuensi
- 5. Anda Tidak Menawarkan Penguatan Positif
KETIKA KAMU MERASA TIDAK BERHARGA (Video Motivasi) | Spoken Word | Merry Riana (Januari 2025)
Apakah anak Anda merespons petunjuk Anda dengan mengatakan, “Sebentar!” Atau dia mengabaikan perintah Anda sepenuhnya, berurusan dengan seorang anak yang tidak mengikuti arahan dapat membuat frustasi. Beberapa orang tua menanggapi dengan melakukan tugas itu sendiri, sementara yang lain berusaha berteriak atau mengomel dalam upaya untuk mendapatkan kepatuhan.
Jika anak Anda tidak mengikuti instruksi Anda saat pertama kali berbicara, periksa cara Anda memberikan arahan. Kesalahan umum ini dapat menurunkan peluang yang didengarkan anak Anda:
1. Anda Memberikan Terlalu Banyak Perintah
Anda mungkin memberikan ratusan perintah kepada anak Anda setiap hari, mulai dari “Angkat kaus kaki Anda,” hingga “Berhenti membenturkan garpu Anda di atas meja.” Jika anak Anda sering melakukan kesalahan, kemungkinan ia menerima lebih banyak perintah daripada anak-anak lain.
Membombardir anak Anda dengan instruksi yang rewel seperti, “Warna di dalam garis,” dan “Tarik kaus kakimu ke atas”, akan menyebabkan anak Anda mengeluarkan Anda. Suara Anda akan menjadi seperti suara latar belakang jika Anda terus-menerus menawarkan saran dan peringatan tentang hal-hal yang tidak begitu penting.
Hanya berikan instruksi yang paling penting. Hindari memberikan perintah tambahan yang hanya didasarkan pada cara yang Anda sukai dalam melakukan sesuatu - daripada cara anak Anda melakukan sesuatu. Meskipun merasa tidak nyaman untuk menonton anak Anda melakukan hal-hal dengan caranya sendiri, membuat anak Anda bisa mendapatkan konsekuensi serius.
2. Anda Memberi Arah Lemah
Kata-kata yang Anda pilih saat memberi perintah sangat penting. Mengatakan hal-hal seperti, “Maukah Anda pergi menyikat gigimu sekarang?” Menyiratkan bahwa tugas itu opsional. Jadi, apakah Anda mengatakan hal-hal seperti, "Ambil mainan Anda sekarang, oke?" Jenis perintah ini membuat Anda terdengar kurang otoritatif.
Berikan arahan dengan otoritas. Buat perintah Anda jelas dan hindari mengutarakan instruksi Anda seperti meminta bantuan tetangga Anda. Sebaliknya, berikan arahan seperti figur otoritas Anda dengan menggunakan sikap yang tenang tetapi tegas.
3. Anda Ulangi Instruksi Anda
Cerewet sebenarnya akan melatih anak Anda bahwa dia tidak harus mendengarkan saat pertama kali Anda berbicara. Sebaliknya, dia akan menyadari bahwa Anda cenderung mengulang instruksi Anda beberapa kali dan dia akan menyadari bahwa tidak ada dorongan untuk mendengarkan pertama kalinya.
Daripada berkata, "Saya sudah memberitahumu lima kali untuk mematikan game video itu!" Hanya berikan satu perintah sekali. Kemudian, tindak lanjuti dengan jika … kemudian peringatan. Jangan biarkan anak Anda mengabaikan instruksi Anda atau menunda tugas setelah Anda mengatakannya sekali.
4. Anda Tidak Mengikuti dengan Konsekuensi
Jika Anda berkata, "Pergilah menggosok gigi," tetapi Anda tidak melakukan apa pun saat anak Anda tidak berusaha menggosok giginya, dia akan belajar bahwa dia tidak perlu mendengarkan. Mengatakan hal-hal seperti, “Saya tidak akan memberi tahu Anda lagi, pergi menyikat gigi,” tanpa konsekuensi nyata, juga tidak membantu.
Tindak lanjuti dengan konsekuensi negatif setiap kali anak Anda tidak mematuhi jika … maka peringatan. Singkirkan peralatan elektroniknya untuk hari itu atau beri tahu dia bahwa dia akan tidur lebih awal, tetapi pastikan ada konsekuensi yang akan memotivasinya untuk menindaklanjuti dengan instruksi Anda di lain waktu.
5. Anda Tidak Menawarkan Penguatan Positif
Tanpa perhatian positif dan penguatan positif, anak Anda mungkin kehilangan motivasi untuk menindaklanjuti instruksi Anda. Meskipun Anda tentu tidak perlu membayar anak Anda untuk setiap pekerjaan rumah yang dia selesaikan, atau menawarkan perjalanan ke taman setiap kali dia meletakkan piringnya di wastafel, penguatan positif itu penting.
Tawarkan pujian untuk kepatuhan langsung. Coba ucapkan, "Kerja bagus mematikan TV saat saya bertanya!" Atau "Terima kasih sudah datang ke meja makan saat pertama kali saya menelepon Anda." Penegasan ini memperkuat perilaku yang baik dan mendorong anak-anak untuk mengikuti petunjuk Anda.
Kesalahan yang Dilakukan Orangtua Saat Menegur Anak-Anak Mereka
Pelajari tentang kesalahan disiplin umum yang biasanya dibuat oleh orang tua ketika menegur anak-anak mereka, plus pendekatan yang lebih baik.
5 Cara Anda Mungkin Memberikan Anak Anda Arah Salah
Apakah Anda memberi tahu anak Anda untuk mengambil kaus kakinya atau Anda menyuruhnya untuk berhenti membenturkan di atas meja, cara Anda memberikan arahan penting.
5 Kesalahan Orangtua Saat Memberikan Arah pada Anak
Ada beberapa kesalahan umum dalam cara kebanyakan orang tua memberikan arahan yang membuat anak-anak lebih kecil kemungkinannya untuk mendengarkan.