Kerusakan Lobe Parietal Mempengaruhi Kemampuan Spasial
Daftar Isi:
Sensation and Perception: Crash Course Psychology #5 (Januari 2025)
Gangguan kemampuan spasial adalah penurunan kemampuan untuk menghargai ruang tiga dimensi dan mengoordinasikan penggunaan tubuh atau benda fisik seseorang. Sering digambarkan sebagai apraksia ideomotor, ini adalah salah satu cacat yang dapat terjadi sebagai akibat dari stroke yang mempengaruhi lobus parietal otak.
Apraksia ideomotor adalah salah satu gangguan neurologis yang paling sulit untuk diatasi. Ini mempengaruhi kemampuan untuk melakukan tugas motorik sederhana, namun tidak terkait dengan kelemahan atau kehilangan sensasi. Faktanya, apraksia ideomotor adalah masalah yang lebih kompleks yang berasal dari berkurangnya kemampuan untuk mengintegrasikan kesadaran spasial dan koordinasi gerakan.
Gejala
Apraksia ideomotor, juga dikenal sebagai disosiasi otomatis-sukarela, ditandai oleh ketidakmampuan untuk melakukan berbagai gerakan fisik yang berorientasi tugas, meskipun kekuatannya normal.
Orang yang memiliki apraksia ideomotor mungkin menunjukkan frustrasi, depresi, atau mungkin menyerah dalam mencoba melakukan tugas-tugas sederhana. Anda mungkin tidak langsung mengenalinya, karena sebagian besar keluarga pada awalnya berasumsi bahwa itu disebabkan oleh kurangnya kekuatan atau koordinasi motorik.
Gejala yang paling umum termasuk:
- Ketidakmampuan melakukan gerakan fisik saat ditanya
- Ketidakmampuan meniru gerakan fisik, seperti melambai
- Ketidakmampuan untuk memegang suatu objek seperti yang dimaksudkan
- Salah satu objek untuk yang lain dan menggunakan objek salah
Masalah-masalah ini biasanya pertama kali diperhatikan dalam konteks perawatan diri rutin, seperti menyikat gigi, mengancingkan kancing, atau mencukur. Tindakan seperti menggunakan palu atau melambaikan tangan dapat menjadi canggung dan membingungkan bagi seseorang yang menderita apraksia ideomotor.
Bahkan ketika penderita stroke berusaha mempelajari kembali cara menggunakan objek atau melakukan tugas yang terampil, tidaklah mudah untuk meniru gerakan sederhana, seperti menyikat rambut atau makan dengan pisau dan garpu. Ini membuat rehabilitasi dan terapi menjadi tantangan. Keterampilan fisik yang lebih canggih, seperti memperbaiki atau memasak, mungkin hampir mustahil untuk dilakukan.
Gejala yang terkait termasuk hemiagnosia, yang mengabaikan satu sisi tubuh, dan perubahan visual, seperti tidak melihat satu sisi ruangan.
Komplikasi
Orang yang menghadapi apraksia seringkali tidak dapat hidup mandiri karena kesulitan berfungsi sehari-hari.
Kemungkinan komplikasi apraksia ideomotor meliputi:
- Cidera fisik
- Isolasi sosial
- Menurunkan harga diri
- Depresi, apatis, penurunan asupan makanan
- Frustrasi
Penyebab
Stroke lobus parietal paling banyak adalah penyebab paling umum dari apraksia ideomotor, tetapi bisa disebabkan oleh apa pun yang merusak lobus parietal, seperti tumor, abses, atau cedera traumatis.
The Parietal Lobe
Sisi kanan dan kiri otak sering berfungsi sebagai bayangan cermin satu sama lain, mengendalikan fungsi yang sama, tetapi di sisi tubuh yang berseberangan. Lobus parietal adalah area unik otak karena sisi kiri dan kanan mengontrol fungsi yang berbeda, yang berdampak pada hasil stroke.
Bagi kebanyakan orang yang kidal, sisi kanan otak mengontrol kemampuan spasial, sedangkan sisi kiri mengontrol bahasa. Yang sebaliknya berlaku untuk sekitar 50 persen orang kidal. Stroke sisi kanan jauh lebih mungkin menyebabkan penurunan kemampuan spasial daripada stroke sisi kiri.
Diagnosa
Diagnosis apraksia ideomotor melibatkan pemeriksaan neurologis menyeluruh, yang meliputi evaluasi bahasa, kognisi (keterampilan berpikir) dan kekuatan motorik, serta pengujian keterampilan khusus seperti membaca kata-kata, menulis, membaca jam, atau menggambarkan apa yang terlihat pada sebuah gambar.
Dokter Anda dapat memesan beberapa tes diagnostik untuk membantu diagnosis. Tes-tes ini dapat mencakup salah satu dari yang berikut:
- CT scan otak
- MRI memindai otak
- Electroencephalogram (EEG)
- Tusukan lumbal (tes yang mengevaluasi kesehatan cairan tulang belakang)
Tes medis ini dapat membantu mengidentifikasi masalah khusus di otak yang dapat menyebabkan gejala-gejala seperti stroke, tumor otak, atau infeksi.
Manajemen medis
Pengobatan apraksia ideomotor melibatkan terapi fisik, terapi wicara dan terapi okupasi. Hasil pengobatan sangat tergantung pada penyebab yang mendasari apraksia ideomotor dan keparahan cedera otak pada lobus parietal dan daerah sekitarnya.
Banyak kondisi, seperti stroke dan trauma kepala, dapat membaik seiring waktu. Kondisi lain, seperti tumor otak atau infeksi, dapat membaik setelah perawatan medis atau bedah. Penyebab lain dari apraksia ideomotor, seperti penyakit Alzheimer dan jenis demensia lainnya, cenderung memburuk seiring waktu.
Sepatah Kata Dari DipHealth
Masalah dengan fungsi spasial dan kesadaran spasial menimbulkan tantangan khusus dalam hal hidup mandiri. Seringkali, orang yang memiliki apraksia ideomotor tidak menyadari bahwa mereka memiliki cacat. Jika Anda pengasuh seseorang yang memiliki apraksia ideomotor, pastikan untuk mencari dukungan dan sumber daya saat Anda menavigasi pemulihan dan kehidupan sehari-hari.
Efek Kerusakan pada Frontal Lobe of Brain
Lobus frontal, area besar otak, mengendalikan pengambilan keputusan, gerakan fisik, dan kontrol diri. Kerusakan lobus frontal merusak kualitas hidup.
Gejala dan Efek Stroke Lobe Parietal
Stroke lobus parietal menyebabkan gejala visual, gejala sensorik, kelainan persepsi diri dan masalah dengan keterampilan spasial.
Stroke Lobe Frontal, Temporal, Parietal, Occipital
Pelajari tentang stroke kortikal yang melibatkan korteks serebral dan mungkin melibatkan lobus frontal, lobus temporal, lobus parietal, atau lobus oksipital.