4 Contoh Disiplin Positif
Daftar Isi:
- 1. Redirection
- 2. Penguatan Positif
- 3. Gunakan Time-In, Bukan Time-Out
- 4. Gunakan Pengingat Single-Word
#ruangsahabatkeluarga Najeela Shihab - Menerapkan Disiplin tanpa Kekerasan (Januari 2025)
Jika Anda tidak pernah merasa nyaman dengan hukuman tradisional untuk anak Anda, maka disiplin positif mungkin merupakan jenis disiplin yang ingin Anda coba. Tujuan dari disiplin positif adalah menggunakan teknik seperti pencegahan, gangguan, dan substitusi untuk menghentikan anak Anda melakukan hal-hal yang Anda tidak ingin dia lakukan.
Pendukung disiplin positif mengklaim bahwa metode ini dapat membantu memperkuat ikatan dan meningkatkan kepercayaan antara orang tua dan anak-anak. Ini juga menghilangkan pertarungan antara Anda berdua, mengajari anak Anda bahwa adalah mungkin untuk menanggapi saat-saat sulit tanpa ancaman, suap, teriakan atau hukuman fisik.
Berikut adalah empat strategi disiplin positif yang dapat Anda masukkan ke dalam strategi pengasuhan Anda:
1. Redirection
Anak-anak kecil memiliki rentang perhatian yang pendek, jadi tidak terlalu sulit untuk mengalihkan mereka ke aktivitas lain ketika mereka bertingkah. Jika anak Anda sedang bermain dengan benda yang bisa berbahaya, perkenalkan mainan lain yang akan menarik perhatiannya. Jika itu tidak berhasil, bawa dia ke ruangan lain atau keluar untuk mengalihkan perhatiannya.
Beri tahu anak yang lebih tua apa yang dapat dia lakukan, daripada apa yang tidak bisa dia lakukan. Jadi daripada mengatakan padanya dia tidak bisa menonton TV lagi, katakan padanya dia bisa pergi keluar untuk bermain atau dia bisa mengerjakan teka-teki. Tetap fokus pada hal yang positif dapat mengurangi banyak argumen dan perilaku yang menantang.
2. Penguatan Positif
Pujilah perilaku baik anak Anda. Jika anak Anda berbagi mainan dengan seorang teman atau saudara kandung, katakan padanya betapa murah hatinya dia. Jika anak Anda memberikan kebaikan kepada orang lain, tunjukkan pekerjaan hebat yang dia lakukan.
Ini memberinya perhatian positif untuk apa yang dia lakukan dengan benar, daripada memperkuat hal-hal yang dia lakukan yang melanggar aturan. Ketika anak Anda melanggar peraturan, jelaskan bagaimana dia bisa membuat pilihan yang lebih baik di masa depan.
3. Gunakan Time-In, Bukan Time-Out
Time-out dapat menjadi konsekuensi yang efektif, tetapi sering digunakan secara berlebihan. Menempatkan seorang anak dalam waktu-waktu yang berulang bisa menjadi bumerang dan menyebabkan dia bertindak lebih jauh lagi dalam upaya untuk mendapatkan perhatian dan kasih sayang Anda.
Ketika anak Anda bertingkah, duduklah dengannya untuk membaca buku daripada mengirimnya ke time-out sendirian. Lanjutkan ini sampai anak Anda tenang dan, jika perlu, siap untuk meminta maaf atas perilakunya.
4. Gunakan Pengingat Single-Word
Daripada membuat tuntutan pada anak Anda (Berhenti berlari! Letakkan mantel Anda! Bagikan mainan!) Ucapkan satu kata dengan nada biasa: Berjalan. Mantel. Bagikan. Dengan pengingat yang lembut ini, dia tidak akan bersikap defensif melainkan mengingat perilaku yang tepat.
Dan terkadang, Anda harus memilih dan memilih pertempuran Anda. Ini mungkin dianggap kurang disiplin, lebih daripada metode disiplin, jadi Anda ingin memohon ini dengan bijaksana. Anda akan kehabisan tenaga (dan anak Anda) jika Anda terus-menerus mengalihkannya atau menyuruhnya melakukan sesuatu yang lain.
Oleh karena itu, ketika itu adalah masalah kecil, mungkin sepadan dengan energi Anda untuk menutup mata. Jika ada cara untuk mencegah perilaku di masa mendatang (seperti memindahkan objek yang tidak dapat dijangkau), maka lakukan setelah situasi berlalu.
Tentu saja, gunakan pengabaian selektif dengan bijaksana. Namun, ini dapat menciptakan suasana yang lebih santai, terutama jika Anda menemukan bahwa rumah tangga semakin tegang.
Plus, jika anak Anda cenderung bertindak untuk mendapatkan perhatian negatif, itu menunjukkan kepada anak bahwa Anda tidak akan selalu merespons. Bagaimanapun, prinsip utama dari disiplin positif adalah bahwa tidak ada anak-anak yang buruk - hanya perilaku buruk.
Cara Menggunakan Teknik Disiplin Positif
Disiplin positif dapat menjadi cara yang efektif untuk mengubah perilaku anak-anak dengan cepat. Berikut beberapa strategi yang bermanfaat.
Disiplin Anak-Anak Dengan Konsekuensi Positif dan Negatif
Konsekuensi positif dan negatif menentukan seberapa besar kemungkinan seorang anak mengulang perilaku. Cari tahu bagaimana membuat konsekuensi itu efektif.
Apa itu EPAP? - Tekanan Airway Positif Positif
EPAP singkatan dari tekanan jalan nafas positif ekspirasi. Perangkat EPAP telah dipelajari untuk pengobatan sleep apnea.