Cara Mengajar Anak Tentang Perasaan
Daftar Isi:
- Ajarkan Anak Anda Ucapan Perasa Sederhana
- Buat Peluang untuk Membicarakan Perasaan
- Ajarkan Anak Anda Cara Menghadapi Perasaan
- Perkuat Cara Positif untuk Mengungkapkan Perasaan
- Model Pilihan Sehat
- Cari Momen yang Bisa Diajar
KATA MEREKA? GURU YANG DISUKAI MURID ITU SEPERTI APA? (Januari 2025)
Perasaan rumit, terutama bagi seorang anak berusia 4 tahun yang tidak mengerti mengapa Anda tidak akan membiarkan dia memakan kue lain yang berusia 8 tahun marah karena Anda dipanggil ke tempat kerja dan Anda harus meninggalkan taman bermain lebih awal.
Sulit untuk mengajari anak-anak tentang perasaan karena ini adalah konsep yang cukup abstrak. Sulit untuk menggambarkan bagaimana rasanya sedih, takut, atau bersemangat.
Penting untuk mulai mengajarkan anak-anak tentang emosi mereka sedini mungkin karena perasaan mereka memengaruhi setiap pilihan yang mereka buat. Anak-anak yang memahami emosi mereka cenderung tidak bertindak dengan menggunakan amarah, agresi, dan pembangkangan untuk mengekspresikan diri.
Seorang anak yang dapat berkata, "Saya marah padamu," cenderung tidak akan memukul. Dan seorang anak yang dapat berkata, "Itu menyakiti perasaan saya," lebih siap untuk menyelesaikan konflik secara damai.
Mengajarkan anak Anda tentang emosinya akan membantunya menjadi kuat secara mental. Anak-anak yang memahami emosi mereka dan memiliki keterampilan mengatasi untuk menghadapi mereka akan yakin bahwa mereka dapat menangani apa pun yang terjadi dalam hidup mereka.
Ajarkan Anak Anda Ucapan Perasa Sederhana
Ajarkan kata-kata dasar perasaan anak prasekolah Anda seperti bahagia, marah, sedih, dan takut. Anak-anak yang lebih besar dapat mengambil manfaat dari mempelajari kata-kata perasaan yang lebih kompleks seperti frustrasi, kecewa, dan gugup.
Cara hebat untuk membantu anak-anak belajar tentang perasaan adalah dengan mendiskusikan bagaimana berbagai karakter dalam buku atau acara TV dapat terasa. Jeda untuk bertanya, “Menurut Anda, bagaimana perasaannya saat ini?” Kemudian, diskusikan berbagai perasaan yang mungkin dialami karakter dan alasannya.
Berbicara tentang perasaan orang lain juga mengajarkan empati. Anak-anak muda berpikir dunia berputar di sekitar mereka sehingga bisa menjadi pengalaman membuka mata bagi mereka untuk belajar bahwa orang lain juga memiliki perasaan. Jika anak Anda tahu bahwa mendorong temannya ke tanah dapat membuat temannya marah dan sedih, ia akan cenderung tidak melakukannya.
Buat Peluang untuk Membicarakan Perasaan
Tunjukkan pada anak-anak bagaimana menggunakan kata-kata perasaan dalam kosa kata sehari-hari mereka. Buat model cara mengungkapkan perasaan dengan mengambil peluang untuk membagikan perasaan Anda. Katakan, “Saya merasa sedih karena Anda tidak ingin berbagi mainan dengan adikmu hari ini. Saya yakin dia merasa sedih juga. ”
Setiap hari, tanyakan kepada anak Anda, “Bagaimana perasaan Anda hari ini?” Dengan anak kecil, gunakan bagan sederhana dengan wajah tersenyum jika itu membantu mereka untuk memilih perasaan dan kemudian mendiskusikan perasaan itu bersama. Bicarakan tentang jenis hal yang memengaruhi perasaan anak Anda.
Tunjukkan ketika Anda melihat anak Anda mungkin merasakan perasaan tertentu.Misalnya, katakan, “Anda terlihat sangat bahagia bahwa kita akan makan es krim,” atau “Sepertinya Anda semakin frustrasi bermain dengan balok-balok itu.”
Ajarkan Anak Anda Cara Menghadapi Perasaan
Anak-anak perlu belajar bahwa hanya karena mereka merasa marah tidak berarti mereka dapat memukul seseorang. Sebaliknya, mereka perlu belajar keterampilan manajemen kemarahan sehingga mereka dapat menyelesaikan konflik dengan damai. Ajarkan anak Anda secara proaktif bagaimana menghadapi emosi yang tidak nyaman.
Dorong anak Anda untuk mengambil waktu keluar sendiri. Dorong dia untuk pergi ke kamarnya atau tempat lain yang tenang ketika dia marah. Ini bisa membantunya tenang sebelum dia melanggar aturan dan dikirim ke time-out.
Ajarkan anak Anda cara yang sehat untuk menghadapi perasaan sedih juga. Jika anak Anda merasa sedih karena temannya tidak mau bermain dengannya, bicarakan tentang cara dia dapat mengatasi perasaan sedihnya. Seringkali, anak-anak tidak tahu apa yang harus dilakukan ketika mereka merasa sedih sehingga mereka menjadi agresif atau menunjukkan perilaku mencari perhatian.
Perkuat Cara Positif untuk Mengungkapkan Perasaan
Perkuat perilaku yang baik dengan konsekuensi positif. Pujilah anak Anda karena mengekspresikan emosinya dengan cara yang sesuai secara sosial dengan mengatakan hal-hal seperti, "Saya sangat suka cara Anda menggunakan kata-kata Anda ketika Anda memberi tahu kakak Anda bahwa Anda marah padanya."
Cara hebat lain untuk memperkuat kebiasaan sehat adalah menggunakan sistem hadiah. Sebagai contoh, sistem ekonomi token dapat membantu seorang anak berlatih menggunakan strategi koping sehatnya ketika dia merasa marah bukannya menjadi agresif.
Model Pilihan Sehat
Jika Anda memberi tahu anak Anda untuk menggunakan kata-katanya ketika dia marah tetapi dia menyaksikan Anda melempar ponsel Anda setelah panggilan terputus, kata-kata Anda tidak akan efektif. Buat model cara yang sehat untuk mengatasi emosi yang tidak nyaman.
Tunjukkan waktu ketika Anda merasa marah atau frustrasi dan katakan dengan keras. Katakan, “Wow, saya marah karena mobil baru saja ditarik di depan saya.” Lalu ambil napas dalam-dalam atau buat model keterampilan mengatasi yang sehat sehingga anak Anda dapat belajar mengenali keterampilan yang Anda gunakan saat Anda merasa marah.
Cari Momen yang Bisa Diajar
Anda akan perlu bekerja dengan anak Anda pada emosi sepanjang masa kecilnya, termasuk masa remaja. Penting untuk terus melakukan percakapan berkelanjutan tentang cara menangani emosi dengan cara yang sehat.
Ketika anak Anda melakukan kesalahan, dengan memecah sesuatu karena marah atau menyerah ketika dia frustrasi, anggaplah itu kesempatan untuk mengajarinya bagaimana melakukan lebih baik di lain waktu. Carilah momen-momen yang bisa diajarkan (dan ingatlah bahwa akan ada banyak dari mereka) untuk membantunya menemukan cara-cara yang sehat untuk mengatasi perasaannya.
Cara Melebihi Perasaan Sadar Diri Tentang Berlari
Ketakutan terlihat berlari di jalan atau bahkan di treadmill gym membuat banyak orang tidak memulai atau melanjutkan kebiasaan berlari.
Mengajar Anak-Anak Tentang Sebab dan Akibat
Sebab dan akibat adalah tema yang berulang dalam pembelajaran dan kehidupan. Gunakan bacaan dan kehidupan sehari-hari untuk membantu mengajari anak Anda tentang hubungan sebab-akibat.
Cara Mengajari Anak-Anak Tentang Perasaan
Ajari anak Anda bagaimana mengidentifikasi perasaannya. Kemudian, ajarkan keterampilan kopingnya yang akan membantunya mengelola emosinya dengan cara yang tepat.