Menggunakan Radiologi Diagnostik untuk Membantu Stroke Pasien
Daftar Isi:
What is a Stroke? A Simple Explainer (Januari 2025)
Definisi radiologi diagnostik adalah bidang kedokteran yang menggunakan teknologi pencitraan untuk melihat struktur dalam tubuh. Ahli radiologi adalah dokter medis yang berspesialisasi dalam bidang radiologi.
Radiologi diagnostik digunakan untuk menentukan penyebab gejala, memantau bagaimana tubuh merespons perawatan yang diterima pasien untuk kondisi medis, dan menyaring berbagai penyakit seperti kanker dan penyakit jantung.
Radiologi Diagnostik dan Stroke
Radiologi diagnostik digunakan untuk pasien yang mengalami stroke. Pengobatan stroke tergantung pada jenis stroke yang dialami pasien - baik stroke iskemik atau stroke hemoragik.
Perawatan segera setelah stroke dapat menyelamatkan nyawa dan mengurangi efek merusak dari stroke dengan mengembalikan aliran darah setelah stroke iskemik atau mengendalikan perdarahan dan mengurangi tekanan pada otak setelah stroke hemoragik.
Protokol pencitraan untuk pasien berbeda tergantung pada jumlah waktu yang telah berlalu sejak awal stroke. Jika seorang pasien tiba di rumah sakit dalam waktu tiga jam setelah stroke paling sering mereka akan menjalani CT scan non-kontrast untuk mencari perdarahan untuk menentukan jenis perawatan yang harus diterima pasien. Jika tidak ada perdarahan, sebagian besar pasien dapat diobati dengan trombolisis. Setelah tiga jam awal, opsi perawatan berbeda dan pencitraan menjadi lebih kompleks.
Menentukan Jenis Stroke
Untuk mengevaluasi apakah pasien telah mengalami stroke iskemik atau hemoragik, pemindaian computed tomography (CT) atau magnetic resonance imaging (MRI) kepala biasanya dilakukan.
- CT Scan Kepala
- CT scan adalah kombinasi teknologi peralatan sinar-X khusus dengan komputer untuk menghasilkan banyak gambar otak. Untuk meningkatkan pencitraan, bahan kontras dapat digunakan untuk meningkatkan pemindaian dan membantu dalam mendeteksi stroke.Jika ada aliran darah perfusi CT (CTP) dapat dilakukan pada saat yang sama.
- MRI Kepala
- MRI menggunakan medan magnet untuk menghasilkan gambar pembuluh otak, juga dikenal sebagai MR angiografi (MRA). Gambar aliran darah dapat diperoleh dengan MR perfusi (MRP).
Tes lain dapat dilakukan, setelah evaluasi neurologis, untuk lebih mengidentifikasi jenis, lokasi, dan penyebab stroke. Mereka juga digunakan untuk menyingkirkan gangguan lainnya. Selain tes darah, tes ini meliputi:
- Elektrokardiogram (EKG atau EKG)
- Elektrokardiogram dilakukan untuk memeriksa aktivitas listrik jantung. Itu juga bisa menentukan apakah kondisi jantung adalah penyebab stroke.
- Ultrasonografi Karotis
- Juga dikenal sebagai USG Doppler, gelombang suara frekuensi tinggi digunakan untuk memeriksa penyempitan atau penyumbatan arteri karotis yang terletak di setiap sisi leher. Arteri karotis membawa darah dari jantung ke otak.
- Angiografi Serebral
- Angiografi serebral dilakukan untuk melihat pembuluh darah utama di otak. Ini akan membantu untuk mendeteksi atau mengkonfirmasi kelainan yang ada, seperti gumpalan darah atau penyempitan pembuluh darah.
- Electroencephalogram (EEG)
- EEG mengukur impuls listrik otak dan mencatat impuls listrik yang berkaitan dengan pendengaran, penglihatan, dan sensasi tubuh.
Tes diagnostik lain yang mungkin dilakukan termasuk pungsi lumbal (atau spinal tap) untuk mengumpulkan sampel cairan yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang.
20 Tips untuk Membantu Pasien Arthritis Bersiap untuk Pembedahan
Hasil yang sukses dari operasi sendi dapat tergantung pada seberapa baik pasien arthritis mempersiapkan sebelum prosedur. Ikuti 20 kiat ini untuk membantu Anda mempersiapkan.
Panduan Pasien yang Bijaksana untuk Menjadi Pasien yang Berdaya
Memahami alasan pemberdayaan dan apa yang diperlukan untuk diberdayakan akan sangat membantu Anda memahami manfaatnya.
Perawatan Paliatif untuk Pasien Stroke
Stroke adalah penyebab kematian nomor tiga di Amerika Serikat. Karena sangat mematikan, Anda harus siap dengan pilihan perawatan paliatif.