Bagaimana Genetika Berperan dalam Gangguan Kecemasan Sosial
Daftar Isi:
- Gen dan Gangguan Kecemasan Sosial
- Neurotransmitter dan Gangguan Kecemasan Sosial
- Struktur Otak dan Gangguan Kecemasan Sosial
- Penghambatan Perilaku di Masa Kecil
- Pikiran Penutup
Bipolar disorder (depression & mania) - causes, symptoms, treatment & pathology (Januari 2025)
Apakah kecemasan itu genetik? Jika Anda telah didiagnosis menderita gangguan kecemasan sosial (SAD), Anda mungkin bertanya-tanya apa yang menyebabkan Anda terserang penyakit tersebut.
Gen dan Gangguan Kecemasan Sosial
Jika Anda memiliki kerabat tingkat pertama dengan SAD, Anda mungkin 2 sampai 3 kali lebih mungkin mengembangkan gangguan ini. Komponen genetik gangguan kecemasan sosial, juga dikenal sebagai "heritabilitas" gangguan, telah diperkirakan sekitar 30% hingga 40%, yang berarti bahwa sekitar sepertiga dari penyebab SAD yang mendasarinya berasal dari genetika Anda.
Warisan adalah proporsi variasi dalam fenotip (sifat, karakteristik, atau fitur fisik) yang diduga disebabkan oleh variasi genetik di antara individu. Variasi yang tersisa biasanya dikaitkan dengan faktor lingkungan. Studi heritabilitas biasanya memperkirakan kontribusi proporsional dari faktor genetik dan lingkungan terhadap sifat atau fitur tertentu.
Sejauh ini, para peneliti belum menemukan susunan genetik tertentu yang terkait dengan SAD. Namun, mereka telah menemukan kromosom spesifik yang terkait dengan gangguan kecemasan lain seperti agorafobia dan gangguan panik.
Karena SAD memiliki banyak karakteristik dengan gangguan kecemasan lainnya, kemungkinan struktur kromosom tertentu pada akhirnya akan terhubung ke gangguan tersebut. Jika Anda didiagnosis menderita SAD, Anda mungkin memiliki gen spesifik yang membuat Anda lebih rentan terkena gangguan ini.
Neurotransmitter dan Gangguan Kecemasan Sosial
Jika Anda memiliki gangguan kecemasan sosial, kemungkinan ada ketidakseimbangan bahan kimia tertentu di otak Anda, yang dikenal sebagai neurotransmiter. Neurotransmiter ini digunakan oleh otak Anda untuk mengirim sinyal dari satu sel ke sel lainnya.
Empat neurotransmiter mungkin berperan dalam SAD: norepinefrin, serotonin, dopamin dan asam gamma-aminobutyric (GABA).
Orang dengan gangguan kecemasan sosial telah terbukti memiliki beberapa ketidakseimbangan neurotransmiter yang sama dengan orang dengan agorafobia dan gangguan panik. Para peneliti baru mulai memahami dengan tepat bagaimana bahan kimia ini terkait dengan SAD.
Memahami bagaimana bahan kimia otak ini berhubungan dengan gangguan kecemasan sosial adalah penting untuk menentukan obat terbaik untuk perawatan.
Struktur Otak dan Gangguan Kecemasan Sosial
Sama seperti x-ray yang digunakan untuk "melihat ke dalam" tubuh Anda, hal yang sama dapat dilakukan untuk otak Anda. Peneliti medis menggunakan teknik yang disebut "neuroimaging" untuk membuat gambar otak.
Untuk gangguan mental, peneliti biasanya mencari perbedaan aliran darah di area otak tertentu untuk orang yang diketahui memiliki kelainan tertentu.
Kita tahu bahwa empat area otak terlibat ketika Anda mengalami kecemasan:
- Batang otak (mengontrol detak jantung dan pernapasan Anda)
- Sistem limbik (efek suasana hati dan tingkat kecemasan Anda)
- Korteks prefrontal (membantu Anda menilai risiko dan bahaya)
- Korteks motorik (mengendalikan otot Anda)
Satu studi aliran darah di otak menemukan perbedaan otak fobia sosial ketika berbicara di depan umum. Untuk penelitian ini, mereka menggunakan jenis neuroimaging yang disebut "Positron Emission Tomography" (PET).
Gambar PET menunjukkan bahwa orang-orang dengan gangguan kecemasan sosial mengalami peningkatan aliran darah di amigdala mereka, bagian dari sistem limbik yang terkait dengan rasa takut.
Sebaliknya, gambar PET dari orang-orang tanpa SAD menunjukkan peningkatan aliran darah ke korteks serebral, area yang terkait dengan pemikiran dan evaluasi. Tampaknya atau orang dengan gangguan kecemasan sosial, otak bereaksi terhadap situasi sosial yang berbeda dari orang tanpa gangguan.
Penghambatan Perilaku di Masa Kecil
Apakah Anda mengenal balita atau anak kecil yang selalu menjadi sangat kesal ketika berhadapan dengan situasi baru atau orang yang tidak dikenal? Ketika dihadapkan dengan situasi-situasi semacam ini apakah anak menangis, menarik diri, atau mencari kenyamanan orang tua?
Jenis perilaku pada balita dan anak-anak muda dikenal sebagai disinhibition perilaku. Anak-anak yang menunjukkan disinhibition perilaku sebagai balita memiliki risiko lebih besar untuk mengembangkan SAD di kemudian hari.
Karena temperamen ini muncul pada usia yang begitu muda, itu kemungkinan merupakan karakteristik bawaan dan hasil dari faktor biologis.
Jika Anda khawatir bahwa anak Anda secara berlebihan ditarik atau takut dalam situasi baru, mungkin akan membantu untuk mendiskusikan kekhawatiran Anda dengan seorang profesional. Karena kita tahu bahwa anak-anak yang bebas perilaku cenderung lebih menjadi anak-anak yang cemas secara sosial dan orang dewasa yang fobia secara sosial, segala bentuk intervensi awal dapat membantu mencegah masalah yang lebih serius di kemudian hari.
Pikiran Penutup
Tidak ada penyebab tunggal SAD. Pada kebanyakan orang, kelainan ini merupakan hasil kombinasi dari faktor lingkungan dan biologis. Faktor-faktor lingkungan berhubungan dengan pengasuhan dan pengalaman Anda, dan faktor biologis adalah hal-hal seperti susunan genetik Anda, kimia otak, dan gaya kepribadian bawaan.
Singkatnya, para peneliti masih berusaha untuk memahami dasar-dasar genetik dari gangguan kecemasan sosial.
9 Buku Swadaya Besar untuk Gangguan Kecemasan Sosial
Buku self-help kecemasan sosial datang dalam berbagai gaya. Berikut adalah daftar buku self-help populer untuk mengatasi gangguan kecemasan sosial.
10 Pekerjaan Terbaik untuk Orang Dengan Gangguan Kecemasan Sosial
Pekerjaan untuk orang-orang dengan kecemasan sosial harus menantang dan fleksibel secara sosial. Berikut adalah 10 pekerjaan yang memenuhi kriteria ini.
Pola Kecemasan Kecemasan Sosial untuk Dihindari
Pelajari bagaimana gaya berpikir yang tidak membantu dapat menyebabkan emosi dan perilaku negatif, terutama pada mereka yang menderita gangguan kecemasan sosial.