9 Tanda Kecerdasan Emosional Rendah
Daftar Isi:
- Mendapatkan Banyak Argumen
- Tidak Memahami Bagaimana Orang Lain Merasakan
- Berpikir Bahwa Orang Lain Terlalu Sensitif
- Menolak untuk Mendengarkan Pandangan Lain
- Menyalahkan Orang Lain atas Kesalahan
- Ketidakmampuan untuk Mengatasi Situasi yang Dibebani secara Emosional
- Ledakan Emosional Mendadak
- Kesulitan Menjaga Persahabatan
- Kurangnya empati
APA ITU KECERDASAN EMOSIONAL : KULIAH HAK SEGALA BANGSA#12 (Januari 2025)
Kecerdasan emosional yang rendah adalah masalah yang dapat memiliki pengaruh pada berbagai hubungan sosial. Beberapa ahli bahkan berpendapat bahwa kecerdasan emosional sebenarnya lebih penting daripada IQ dalam menentukan keberhasilan keseluruhan dalam hidup.
Pikirkan tentang terakhir kali Anda bertengkar dengan orang lain karena mereka tidak mengerti perasaan Anda. Atau pertimbangkan kapan terakhir kali Anda berkonflik dengan orang lain karena Anda tidak dapat memahami apa yang mereka rasakan. Dalam kedua kasus, kecerdasan emosional mungkin berperan dalam konflik yang mendasarinya.
Kecerdasan emosional dapat memainkan peran utama dalam cara kita berinteraksi dengan orang lain.Terkadang rekan kerja, majikan, teman, anggota keluarga, dan kenalan lainnya mungkin bergumul dengan keterampilan emosional yang buruk yang membuat situasi sosial menjadi sulit dan penuh ketegangan. Dalam kasus lain, bahkan mungkin keterampilan kecerdasan emosi Anda sendiri yang perlu sedikit usaha.
Tingkat kecerdasan emosional seseorang sering disebut sebagai kecerdasan emosionalnya, atau EQ. Berikut adalah beberapa tanda klasik dari kecerdasan emosi yang rendah.
Mendapatkan Banyak Argumen
Anda mungkin mengenal seseorang yang sepertinya selalu bertengkar dengan orang lain. Teman-teman, keluarga, rekan kerja, dan bahkan orang asing acak mendapati diri mereka terlibat dalam perselisihan dengan individu-individu yang suka membantah ini. Karena individu EQ yang rendah berjuang untuk memahami emosi orang lain, mereka sering mendapati diri mereka berdebat tanpa mempertimbangkan perasaan orang lain.
Tidak Memahami Bagaimana Orang Lain Merasakan
Orang dengan EQ rendah sering sepenuhnya tidak menyadari perasaan orang lain. Mereka tidak mendapatkan bahwa pasangan mereka mungkin marah pada mereka atau bahwa rekan kerja mereka kesal. Bukan hanya itu tetapi mereka juga merasa sangat kesal karena orang lain mengharapkan mereka untuk mengetahui bagaimana perasaan mereka. Emosi, secara umum, cenderung membuat orang jengkel dengan EQ rendah.
3Berpikir Bahwa Orang Lain Terlalu Sensitif
Orang-orang yang rendah EQ mungkin menertawakan lelucon pada waktu yang tidak tepat. Misalnya, mereka mungkin membuat lelucon di pemakaman atau tepat setelah peristiwa tragis. Ketika orang lain bereaksi terhadap lelucon yang tidak biasa, individu dengan EQ rendah mungkin merasa orang lain terlalu sensitif. Orang-orang ini mengalami kesulitan memahami emosi orang lain, jadi tidak heran mengapa mereka tidak dapat menafsirkan nada emosional setelah peristiwa semacam itu.
Menolak untuk Mendengarkan Pandangan Lain
Individu EQ rendah merasa bahwa mereka benar dan akan mempertahankan posisi mereka dengan penuh semangat, namun menolak untuk mendengarkan apa yang orang lain katakan. Ini terutama benar jika orang lain kritis terhadap bagaimana individu tidak memahami apa yang orang lain rasakan. Mereka sering pesimis dan terlalu kritis terhadap perasaan orang lain.
5Menyalahkan Orang Lain atas Kesalahan
Orang dengan kecerdasan emosi rendah memiliki sedikit wawasan tentang bagaimana emosi mereka sendiri dapat menyebabkan masalah. Ketika ada yang salah, naluri pertama mereka adalah menyalahkan orang lain. Mereka sering menyalahkan karakteristik situasi atau perilaku orang lain atas tindakan mereka. Mereka mungkin mengatakan bahwa mereka tidak punya pilihan lain untuk apa yang mereka lakukan dan bahwa orang lain sama sekali tidak memahami situasi mereka. Kecenderungan untuk tidak bertanggung jawab sering membuat mereka merasa pahit dan menjadi korban.
Ketidakmampuan untuk Mengatasi Situasi yang Dibebani secara Emosional
Emosi yang kuat, baik milik mereka sendiri maupun orang lain, sulit dipahami bagi mereka yang memiliki kecerdasan emosi rendah. Orang-orang ini akan sering menjauh dari situasi seperti itu untuk menghindari harus berurusan dengan kejatuhan emosional. Menyembunyikan emosi mereka yang sebenarnya dari orang lain juga sangat umum.
7Ledakan Emosional Mendadak
Kemampuan untuk mengatur emosi adalah salah satu dari lima komponen penting kecerdasan emosi. Orang dengan EQ rendah sering kesulitan memahami dan mengendalikan emosi mereka. Mereka mungkin memiliki ledakan emosi yang tak terduga yang tampak berlebihan dan tak terkendali.
8Kesulitan Menjaga Persahabatan
Karena orang-orang EQ yang rendah sering kali bersikap abrasif dan tidak berperasaan, mereka kesulitan mempertahankan pertemanan. Persahabatan yang akrab membutuhkan saling memberi dan menerima, berbagi emosi, kasih sayang, dan dukungan emosional, yang kesemuanya berjuang dengan EQ rendah.
9Kurangnya empati
Karena orang dengan kecerdasan emosi rendah tidak memahami emosi orang lain, mereka mengalami sedikit empati terhadap orang lain. Mereka tidak mendapatkan apa yang orang lain rasakan, sehingga tidak mungkin bagi mereka untuk menempatkan diri pada posisi orang lain.
Kecerdasan emosional yang buruk dapat menimbulkan kekacauan di berbagai bidang kehidupan seseorang. Sekolah, pekerjaan, keluarga, pertemanan, dan hubungan romantis hanyalah beberapa area di mana seseorang dengan EQ rendah akan menghadapi masalah besar. Jika Anda berpikir bahwa keterampilan emosional Anda dapat menggunakan sedikit kerja, mulailah dengan belajar lebih banyak tentang lima komponen utama kecerdasan emosi.
Bagaimana Mengajarkan Anak Empati dan Kecerdasan Emosional
Penelitian menunjukkan bahwa kecerdasan emosional bahkan mungkin lebih penting daripada kecerdasan intelektual. Lakukan hal-hal ini untuk meningkatkan EQ anak Anda.
Strategi untuk Meningkatkan Kecerdasan Emosional
Anak-anak dengan kecerdasan emosi bekerja dengan baik di sekolah dan cenderung untuk tidak menindas. Pelajari bagaimana pembelajaran sosial dan emosional di sekolah dapat mencegah bullying.
Bagaimana Mengajari Anak-Anak Empati dan Kecerdasan Emosional
Penelitian menunjukkan bahwa kecerdasan emosional bahkan mungkin lebih penting daripada kecerdasan intelektual. Lakukan hal-hal ini untuk meningkatkan EQ anak Anda.