Bagaimana Mengajarkan Anak Empati dan Kecerdasan Emosional
Daftar Isi:
- Mengapa Emotional Intelligence dan Empathy Matter
- Bagaimana Orangtua dapat Mendorong Kecerdasan Emosi dan Empati dalam Anak-Anak Mereka
Cerita Anak Mandiri - Menolong Teman (Januari 2025)
Ada banyak alasan mengapa orang tua harus mempertimbangkan mengajar empati dan memelihara kecerdasan emosional pada anak-anak mereka. Dalam istilah dasar, empati adalah kemampuan untuk dapat menempatkan diri dalam posisi orang lain dan memahami emosi dan perasaan orang itu.
Mengapa Emotional Intelligence dan Empathy Matter
Penelitian telah menunjukkan bahwa empati adalah keterampilan hidup yang penting. Kecerdasan emosional atau kecerdasan emosional (EQ) - didefinisikan sebagai mampu memahami perasaan sendiri dan perasaan orang lain serta mampu mengendalikan emosi sendiri dan melatih kontrol diri - dianggap lebih penting untuk kesuksesan dalam hidup daripada IQ, atau intelligence quotient.
Penelitian telah menunjukkan bahwa empati sangat penting untuk membangun hubungan yang sehat dan bahagia dengan keluarga dan teman-teman dan untuk melakukan pekerjaan dengan baik (dan untuk anak-anak, di sekolah). Masuk akal - bagaimanapun juga, jika Anda memiliki pilihan antara bekerja dengan seseorang yang baik, perhatian, dan hormat atau seseorang yang tidak menghargai pikiran atau perasaan Anda, siapa yang akan Anda pilih?
Empati juga dapat menjadi faktor penting dalam mengajar anak-anak apa itu bullying dan bagaimana tidak terlibat dalam perilaku bullying. Mengajarkan empati merupakan fondasi penting dalam mencegah bullying di sekolah.
Bagaimana Orangtua dapat Mendorong Kecerdasan Emosi dan Empati dalam Anak-Anak Mereka
Sementara beberapa orang secara keliru percaya bahwa empati adalah sesuatu yang kita miliki sejak lahir dan karena itu secara alami memiliki atau tidak memiliki, faktanya adalah bahwa itu adalah keterampilan yang dapat diajarkan. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan orang tua untuk mencoba mengajar empati dan meningkatkan kecerdasan emosi anak mereka.
- Pastikan kebutuhan emosional anak Anda terpenuhi. Agar seorang anak dapat merasakan dan mengekspresikan empati untuk orang lain, kebutuhan emosinya sendiri harus dipenuhi terlebih dahulu. Dia harus dapat mengandalkan orang tua dan pengasuhnya untuk memberikan dukungan emosional sebelum dia dapat memberikannya kepada orang lain.
- Ajari anak Anda cara mengatasi emosi negatif. Itu wajar bagi anak-anak dan orang dewasa untuk mengalami emosi negatif seperti marah dan cemburu. Tetapi seorang anak yang diajari bagaimana menangani perasaan-perasaan ini dengan cara yang positif, pemecahan masalah oleh orang tua yang simpatik lebih mungkin memiliki kecerdasan emosional dan empati yang kuat.
- Tanyakan, "Bagaimana perasaan Anda?" Anak-anak secara alami diarahkan pada empati. Bahkan seorang balita yang melihat seseorang dalam tekanan emosional yang jelas cenderung menunjukkan simpati, dan mungkin mencoba untuk menghibur orang itu. Pada saat yang sama, anak-anak adalah wujud yang berpusat pada diri sendiri. Ketika seorang anak prasekolah memukul saudara atau teman atau mengambil mainan yang sedang mereka mainkan, misalnya, orang tua perlu menjelaskan bahwa perilaku tersebut dapat menyakiti orang lain secara fisik atau emosional. Cobalah mengatakan sesuatu seperti, "Bagaimana perasaan Anda jika seseorang mengambil mainan Anda?" atau "Bagaimana perasaan Anda jika seseorang memukul Anda?"
- Namai perasaan itu. Untuk membantu anak Anda memahami emosi dan perasaan, identifikasi dan beri label sebanyak mungkin. Jika anak Anda bersikap baik terhadap seseorang, misalnya dengan mencoba menghibur bayi atau teman yang menangis, katakan, "Anda sangat baik untuk mengkhawatirkan teman Anda; saya yakin itu membuat dia merasa jauh lebih baik ketika Anda sangat baik kepadanya. " Jika anak Anda berperilaku tidak baik atau negatif, katakan, "Saya tahu Anda mungkin merasa marah tetapi itu membuat teman Anda sedih ketika Anda mengambil mainannya darinya."
- Bicarakan tentang perilaku positif dan negatif di sekitar Anda. Kami terus-menerus menemukan contoh perilaku baik dan buruk dalam kehidupan nyata dan di buku, TV, dan film. Bicarakan dengan anak Anda tentang perilaku yang Anda lihat, seperti seseorang membuat orang lain sedih atau bertindak seperti penindas atau, sebaliknya, seseorang membantu orang lain dan membuat orang merasa lebih baik tentang diri mereka sendiri. Diskusikan berbagai jenis perilaku dan pengaruhnya.
- Berikan contoh yang bagus. Anak Anda belajar tentang bagaimana berinteraksi dengan orang lain dengan memperhatikan Anda dan orang dewasa lainnya dalam hidupnya. Tunjukkan padanya apa artinya menjadi orang yang dermawan atau bagaimana menjadi baik dan penuh cinta. Dengan membantu anggota keluarga dan tetangga atau teman pendukung dan orang lain yang membutuhkan atau mengalami kesulitan, Anda akan mengajar anak Anda bagaimana menjadi orang yang penuh empati.
Strategi untuk Meningkatkan Kecerdasan Emosional
Anak-anak dengan kecerdasan emosi bekerja dengan baik di sekolah dan cenderung untuk tidak menindas. Pelajari bagaimana pembelajaran sosial dan emosional di sekolah dapat mencegah bullying.
9 Tanda Kecerdasan Emosional Rendah
Kecerdasan emosional yang rendah dapat menyebabkan hubungan yang buruk dan kesulitan hidup lainnya. Pelajari lebih lanjut tentang beberapa tanda kunci kecerdasan emosi yang buruk.
Bagaimana Mengajari Anak-Anak Empati dan Kecerdasan Emosional
Penelitian menunjukkan bahwa kecerdasan emosional bahkan mungkin lebih penting daripada kecerdasan intelektual. Lakukan hal-hal ini untuk meningkatkan EQ anak Anda.