Teh Hijau Dapat Memerangi Arthritis
Daftar Isi:
Zaess Penawar 3 Serangkai (Januari 2025)
Teh hijau (Camellia sinensis) dapat memiliki manfaat kesehatan termasuk mencegah radang sendi. Hasil studi yang dilaporkan dalam Prosiding National Academy of Sciences (1999) adalah yang pertama menunjukkan bahwa antioksidan yang ditemukan dalam teh hijau, yang dikenal sebagai polifenol, dapat secara efektif mengurangi kejadian dan keparahan rheumatoid arthritis.
Tikus Fed Teh Hijau dalam Studi Awal
Penelitian yang dipimpin oleh Dr. Tariq Haqqi dari Case Western Reserve University di Cleveland, Ohio, menggunakan tikus untuk mempelajari efek polifenol pada rheumatoid arthritis, penyakit rematik yang ditandai dengan peradangan, rasa sakit, pembengkakan, dan kerusakan sendi.
Tikus-tikus dalam penelitian ini diberi air putih atau air yang diperkaya dengan teh hijau. Dosis yang diberikan sebanding dengan konsumsi manusia empat cangkir teh hijau per hari. Semua tikus kemudian disuntik dengan kolagen untuk menginduksi artritis. Rematik yang diinduksi kolagen dianggap sangat mirip dengan artritis reumatoid manusia.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa tikus yang diberi makan polifenol teh hijau secara signifikan kurang rentan untuk mengembangkan arthritis yang diinduksi kolagen daripada tikus yang tidak diberi makan polifenol teh hijau. Dari tikus-tikus yang diberi makan teh hijau yang memang mengalami radang sendi, itu terjadi sebagai onset terlambat dan ringan. Hanya 8 dari 18 tikus yang menerima polifenol teh hijau mengalami artritis, sementara 17 dari 18 tikus yang tidak menerima polifenol teh hijau mengalami artritis.
Pemeriksaan jaringan sendi secara mikroskopis mengungkapkan infiltrasi marginal dari sel-sel sendi pada tikus yang menerima teh hijau berbeda dengan infiltrasi masif pada tikus yang tidak diberi teh hijau. Efek teh hijau tampak dramatis.
Di banyak negara seperti India, Cina, dan Jepang, teh hijau dianggap menyehatkan dengan potensi untuk mencegah penyakit tertentu. Tampaknya, rheumatoid arthritis di negara-negara ini ada pada tingkat yang jauh lebih rendah daripada di tempat lain di seluruh dunia dan beberapa orang sangat percaya pada efek teh hijau.
EGCG (epigallocatechin 3-gallate) adalah polifenol dalam teh hijau yang dianggap sebagai bahan aktif. Menurut sebuah laporan di Arthritis Research & Therapy (2010), EGCG merupakan hingga 63% dari total katekin. Dalam hal aktivitas antioksidan, EGCG adalah 25 hingga 100% lebih kuat daripada vitamin C atau vitamin E. Satu cangkir teh hijau menyediakan 60 hingga 125 mg katekin (termasuk EGCG).
Pengaruh EGCG pada Fibroblas Sinovial
Bertahun-tahun yang lalu, manfaat kesehatan teh hijau yang potensial menarik perhatian para peneliti agak cepat. In vitro (mis., Di laboratorium) studi dilakukan. Pada 2007, sekitar 8 tahun setelah studi pertama, teh hijau menjadi berita utama lagi. Kali ini, para peneliti di University of Michigan menemukan bahwa senyawa dalam teh hijau dapat membantu mencegah peradangan dan kerusakan sendi pada pasien rheumatoid arthritis.
Dalam penelitian ini, fibroblas sinovial (sel-sel lapisan sendi) diisolasi dan dikultur. Sel-sel terkena EGCG. Ditentukan bahwa EGCG memblokir dua molekul yang berhubungan dengan kerusakan tulang pada sendi yang terkena artritis reumatoid. EGCG juga memblokir prostaglandin E2 yang dilepaskan oleh dinding pembuluh darah sebagai respons terhadap infeksi atau peradangan. Prostaglandin E2 dikaitkan dengan peradangan sendi.
Uji Klinis EGCG
Efektivitas EGCG dalam rheumatoid arthritis manusia atau osteoarthritis menggunakan uji coba terkontrol fase belum dilakukan. Sementara studi in vitro yang ada telah menunjukkan bukti aktivitas anti-rematik EGCG, studi lebih praklinis diperlukan dan akhirnya, uji klinis yang melibatkan pasien dengan penyakit sendi.
Bisakah Teh Hijau Memerangi Kanker?
Bisakah minum teh hijau secara teratur membantu pencegahan kanker dan menawarkan manfaat kesehatan lainnya? Cari tahu apakah ini cara alami untuk pencegahan.
10 Cara Anda Dapat Memerangi Arthritis
Memerangi artritis berarti Anda belajar cara mengelola penyakit. Berkelahi dengan mendapatkan tidur yang cukup, mempertahankan olahraga teratur dan bertahan dengan kebiasaan.
Apa Penyebab Kotoran Hijau atau Diare Hijau?
Diare hijau tidak selalu menimbulkan kekhawatiran karena warnanya bisa disebabkan oleh makanan atau suplemen. Cari tahu penyebab potensial.