8 Tahapan Pengembangan Manusia
Daftar Isi:
- Tahap 1: Kepercayaan Versus Ketidakpercayaan
- Tahap 2: Otonomi Versus Rasa Malu dan Keraguan
- Tahap 3: Inisiatif Versus Rasa Bersalah
- Tahap 4: Industri Versus Inferioritas
- Tahap 5: Identitas Versus Kebingungan
- Tahap 6: Keintiman Versus Isolasi
- Tahap 7: Generativity Versus Stagnasi
- Tahap 8: Integritas Versus Keputusasaan
8 Stages of Development by Erik Erikson (Januari 2025)
Teori pengembangan psikososial yang dibuat oleh Erik Erikson mungkin adalah salah satu teori kepribadian yang paling terkenal. Teori ini berbeda dari banyak yang lain yang membahas pengembangan di seluruh rentang hidup, dari lahir sampai mati.
Pada setiap tahap, individu berurusan dengan konflik yang berfungsi sebagai titik balik dalam pembangunan. Ketika konflik berhasil diselesaikan, orang tersebut mampu mengembangkan kualitas psikososial yang terkait dengan tahap perkembangan tertentu.
Pelajari lebih lanjut tentang masing-masing tahap psikososial, termasuk konflik yang dihadapkan pada setiap tahap dan peristiwa besar yang terjadi selama setiap titik perkembangan.
1Tahap 1: Kepercayaan Versus Ketidakpercayaan
Kepercayaan versus ketidakpercayaan adalah tahap psikososial paling awal yang terjadi selama tahun pertama kehidupan seorang anak. Selama fase perkembangan kritis ini, seorang bayi sepenuhnya bergantung pada pengasuhnya.
Ketika orang tua atau pengasuh menanggapi kebutuhan anak dengan cara yang konsisten dan penuh perhatian, anak kemudian belajar untuk mempercayai dunia dan orang-orang di sekitarnya.
2Tahap 2: Otonomi Versus Rasa Malu dan Keraguan
Tahap psikososial kedua melibatkan konflik antara otonomi dan rasa malu atau keraguan. Saat anak memasuki tahun-tahun balita, memperoleh rasa kendali pribadi yang lebih besar menjadi semakin penting.
Tugas-tugas seperti belajar bagaimana menggunakan toilet, memilih makanan dan memilih mainan adalah cara-cara anak-anak mendapatkan rasa kebebasan yang lebih besar.
3Tahap 3: Inisiatif Versus Rasa Bersalah
Tahap psikososial ketiga dikenal sebagai inisiatif versus rasa bersalah dan terjadi antara usia sekitar tiga dan lima tahun. Tahap ini dipusatkan pada pengembangan rasa inisiatif diri.
Anak-anak yang diizinkan dan didorong untuk terlibat dalam permainan yang diarahkan sendiri muncul dengan rasa inisiatif yang kuat, sementara mereka yang berkecil hati dari kegiatan ini mungkin mulai merasa bersalah atas kegiatan yang mereka lakukan sendiri.
4Tahap 4: Industri Versus Inferioritas
Selama masa kanak-kanak menengah antara usia sekitar enam dan sebelas, anak-anak memasuki tahap psikososial yang dikenal sebagai industri versus inferioritas. Ketika anak-anak terlibat dalam interaksi sosial dengan teman-teman dan kegiatan akademik di sekolah, mereka mulai mengembangkan rasa bangga dan prestasi dalam pekerjaan dan kemampuan mereka.
Anak-anak yang dipuji dan didorong untuk mengembangkan rasa kompetensi, sedangkan mereka yang putus asa ditinggalkan dengan rasa rendah diri.
5Tahap 5: Identitas Versus Kebingungan
Pada tahap psikososial kelima berpusat pada identitas versus kebingungan peran. Pada titik ini dalam perkembangan, pembentukan identitas pribadi menjadi penting. Selama masa remaja, remaja mengeksplorasi perilaku, peran, dan identitas yang berbeda.
Erikson percaya bahwa tahap ini sangat penting dan bahwa menempa identitas yang kuat berfungsi sebagai dasar untuk menemukan arah masa depan dalam kehidupan.
Mereka yang menemukan rasa identitas merasa aman, mandiri dan siap menghadapi masa depan, sementara mereka yang tetap bingung mungkin merasa kehilangan, merasa tidak aman dan tidak yakin akan tempat mereka di dunia.
6Tahap 6: Keintiman Versus Isolasi
Tahap psikososial keenam berpusat pada keintiman versus isolasi berfokus pada pembentukan hubungan intim yang penuh cinta dengan orang lain. Kencan, pernikahan, keluarga, dan pertemanan penting selama tahap keintiman versus isolasi, yang berlangsung dari perkiraan usia 19 hingga 40 tahun.
Dengan berhasil membentuk hubungan cinta dengan orang lain, individu dapat mengalami cinta dan menikmati keintiman. Mereka yang gagal membentuk hubungan yang langgeng mungkin merasa terisolasi dan sendirian.
7Tahap 7: Generativity Versus Stagnasi
Begitu orang dewasa memasuki tahap generatif versus stagnasi yang terjadi selama masa dewasa tengah, konflik psikososial menjadi berpusat pada kebutuhan untuk menciptakan atau memelihara hal-hal yang akan hidup lebih lama dari individu.
Membesarkan keluarga, bekerja, dan berkontribusi kepada masyarakat adalah cara orang mengembangkan rasa tujuan. Mereka yang gagal menemukan cara untuk berkontribusi mungkin merasa terputus dan tidak berguna.
8Tahap 8: Integritas Versus Keputusasaan
Tahap psikososial akhir dikenal sebagai integritas versus putus asa dan dimulai sekitar usia 65 dan berlangsung sampai mati. Selama periode waktu ini, individu melihat kembali kehidupannya. Pertanyaan utama selama tahap ini adalah, "Apakah saya menjalani kehidupan yang bermakna?"
Mereka yang telah merasakan perdamaian, kebijaksanaan, dan kepuasan, bahkan ketika menghadapi kematian. Bagi mereka yang melihat kembali kehidupan dengan kepahitan dan penyesalan, perasaan putus asa dapat terjadi.
Membaca Selama Tahapan Berbeda Demensia
Bagaimana demensia memengaruhi kemampuan membaca dan memahami? Selain itu, pelajari apa kata riset tentang bagaimana membaca dapat membantu menangkal kehilangan ingatan.
Anatomi Tahapan Latihan
Sebagian besar dari kita memiliki gagasan umum tentang cara berolahraga, tetapi apakah Anda tahu berbagai komponen latihan? Pelajari lebih lanjut tentang setiap tahap latihan.
8 Tahapan Pembangunan Manusia
Tahap-tahap psikososial menggambarkan perkembangan sepanjang umur. Pelajari lebih lanjut tentang konflik yang terjadi di setiap tahap psikososial.