Teknik Kontrol Impuls Yang Berfungsi untuk Anak-Anak
Daftar Isi:
- Ajari Anak Anda untuk Melabelkan Perasaan
- Minta Anak Anda untuk Mengulang Arah
- Ajarkan Keterampilan Pemecahan Masalah
- Ajarkan Keterampilan Manajemen Kemarahan
- Tetapkan Aturan Rumah Tangga
- Berikan Struktur dan Konsisten
- Praktek Gratifikasi Tertunda
- Jadilah Model Peran Yang Baik
- Dorong Banyak Aktivitas Fisik
- Mainkan Game Kontrol Impuls
- Sepatah Kata Dari DipHealth
Energy hunger, blackouts and energy providers (2/2) | DW Documentary (Januari 2025)
Kurangnya kontrol impuls merupakan akar dari banyak masalah perilaku. Seorang anak 6 tahun yang impulsif dapat memukul ketika ia tidak mendapatkan apa yang diinginkannya dan seorang anak berusia 16 tahun yang impulsif dapat berbagi konten yang tidak pantas di media sosial tanpa memikirkan kemungkinan akibatnya.
Tanpa intervensi yang tepat, perilaku impulsif dapat menjadi lebih buruk dari waktu ke waktu. Tetapi kabar baiknya adalah, Anda bisa mengajarkan teknik kontrol impuls anak Anda.
Semakin impuls mengontrol keuntungan anak Anda, semakin kecil kemungkinan ia akan mengambil hal-hal dari tangan Anda dan ia akan cenderung berpikir dua kali tentang menerima yang berani dari seorang teman.
1Ajari Anak Anda untuk Melabelkan Perasaan
Anak-anak yang tidak memahami emosinya lebih cenderung impulsif. Seorang anak yang tidak bisa mengatakan, "Aku marah" mungkin memukul untuk menunjukkan bahwa dia marah. Atau seorang anak yang tidak bisa mengucapkan, "Saya merasa sedih," saya melemparkan dirinya ke lantai dan berteriak.
Ajari anak Anda untuk mengenali perasaannya sehingga dia dapat memberi tahu Anda, alih-alih menunjukkan kepada Anda, bagaimana perasaannya.
Mulailah dengan mengajar anak Anda untuk memberi label emosi, seperti marah, sedih, atau takut. Kemudian, bicarakan perbedaan antara perasaan dan perilaku.
Pastikan dia tahu tidak apa-apa untuk merasa marah, tetapi tidak apa-apa untuk memukul. Ketika dia bisa berbicara tentang emosinya dengan cara yang bermakna, dia akan cenderung tidak melakukannya.
2Minta Anak Anda untuk Mengulang Arah
Terkadang, anak-anak berperilaku impulsif karena mereka tidak mendengarkan petunjuk. Sebelum Anda selesai instruksi Anda, mereka berlari ke tindakan tanpa tahu apa yang Anda katakan.
Ajari anak Anda untuk mendengarkan arahan dengan memintanya mengulangi instruksi Anda sebelum dia mengambil tindakan. Tanyakan, "Oke, apa yang baru saja saya katakan agar Anda lakukan?"
Ketika dia dapat mengulangi dengan benar apa yang Anda katakan - apakah itu membersihkan kamarnya atau memasukkan PR-nya ke dalam ranselnya - biarkan dia mengambil tindakan.
Anda mungkin perlu memulai instruksi Anda dengan mengatakan, "Sebelum Anda pindah, saya ingin Anda menjelaskan arah kembali kepada saya."
3Ajarkan Keterampilan Pemecahan Masalah
Meskipun solusi curah pendapat terdengar sederhana, penyelesaian masalah dapat menjadi salah satu teknik pengendalian impuls yang paling efektif.
Ajari anak Anda ada lebih dari satu cara untuk menyelesaikan masalah. Dan penting untuk mengevaluasi beberapa solusi potensial sebelum mulai bertindak.
Jadi, apakah anak Anda sedang mencoba memperbaiki rantai di sepedanya atau dia tidak dapat memecahkan masalah matematika, dorong dia untuk menemukan lima solusi potensial sebelum mengambil tindakan.
Setelah mengidentifikasi kemungkinan solusi, bantu dia mengevaluasi solusi mana yang paling efektif. Dengan latihan, dia bisa terbiasa berpikir sebelum bertindak.
4Ajarkan Keterampilan Manajemen Kemarahan
Toleransi frustrasi yang rendah dapat menyebabkan ledakan impulsif. Ajari anak Anda cara mengelola amarahnya sehingga ia dapat mengatasi emosinya dengan cara yang sehat.
Tunjukkan padanya strategi spesifik, seperti mengambil napas dalam-dalam beberapa atau berjalan di sekitar rumah untuk membakar energi. Anda bahkan dapat membuat kit tenang yang diisi dengan alat yang akan membantunya bersantai.
Kirim dia ke waktu habis jika perlu, tetapi ajari dia dia bisa menempatkan dirinya di waktu sebelum dia mendapat masalah juga.
5Tetapkan Aturan Rumah Tangga
Gunakan pendekatan otoritatif untuk mengasuh anak. Buat aturan yang jelas dan jelaskan alasan di balik aturan Anda.
Buat harapan Anda diketahui sebelum anak Anda memasuki situasi baru. Ketika dia mengerti bahwa dia perlu menggunakan suara dalam ruangan di perpustakaan dan berjalan kaki di toko kelontong, dia akan cenderung berperilaku tidak pantas.
Jelaskan juga konsekuensi negatif dari melanggar aturan sebelumnya. Kemudian, dia akan dapat membuat keputusan yang lebih baik tentang perilakunya.
6Berikan Struktur dan Konsisten
Jaga agar disiplin Anda konsisten. Tawarkan pengingat seperti, "Anda harus memegang tangan saya di tempat parkir ketika kita keluar dari mobil," setiap kali Anda pergi ke toko.
Dengan latihan yang cukup, anak Anda akan terbiasa dengan aturan Anda dan konsekuensi untuk melanggarnya.
Jika memungkinkan, jaga rutinitas anak Anda tetap sama. Kurang kekacauan juga dapat mengurangi perilaku impulsif.
7Praktek Gratifikasi Tertunda
Anak-anak membutuhkan kesempatan untuk berlatih menunda kepuasan. Buat kesenangan yang tertunda menjadi menyenangkan dengan menciptakan sistem hadiah.
Sistem token ekonomi bisa menjadi cara yang menyenangkan untuk melakukan ini. Hadiahi perilaku baik anak Anda dengan token. Kemudian, izinkan dia untuk bertukar token dengan hadiah yang lebih besar, seperti perjalanan ke taman.
Buat insentif kecil yang hanya membutuhkan satu atau dua token serta hadiah besar, yang membutuhkan 20 token. Kemudian, dorong dia untuk menyimpan tokennya untuk barang-barang tiket yang lebih besar, seperti pergi ke bioskop.
Menabung untuk imbalan yang lebih besar akan membantunya berlatih menunda kepuasan. Itu adalah keterampilan penting yang akan membantunya melawan godaan yang mungkin mengarah pada pilihan impulsif.
8Jadilah Model Peran Yang Baik
Anak Anda akan belajar banyak tentang kontrol impuls dengan memperhatikan Anda. Modelkan cara yang tepat untuk menunggu dengan sabar dan mentolerir kepuasan yang tertunda.
Tunjukkan teknik kontrol impuls yang Anda gunakan dengan mengatakan hal-hal seperti, "Saya benar-benar ingin membeli laptop baru itu tetapi saya akan menghemat uang untuk liburan kami musim panas mendatang."
Para peneliti di University of Toronto menemukan bahwa self-talk memainkan peran utama dalam membantu anak-anak mengelola perilaku impulsif mereka. Peran teladan bicara diri yang sehat dengan mengatakan hal-hal seperti, "Ini adalah antrian panjang tetapi kita harus menunggu dengan sabar untuk giliran kita."
Berbicara kepada diri sendiri dengan keras akan mengajarkan anak Anda bagaimana mengembangkan dialog internal yang akan membantunya mengelola dorongan hatinya.
9Dorong Banyak Aktivitas Fisik
Dorong anak Anda untuk bermain di luar dan memastikan dia mendapat banyak latihan. Seorang anak yang telah memiliki kesempatan untuk berlari, melompat, dan memanjat akan lebih siap untuk lebih disiplin.
Batasi waktu layar anak Anda dan dorong dia untuk bermain di luar bila memungkinkan. Mencari peluang untuk bermain game outdoor bersama juga. Melempar bola, bermain hopscotch, atau bermain tag akan mengeluarkan energi.
10Mainkan Game Kontrol Impuls
Gim seperti Simon Says, Red Light Green Light, dan Follow the Leader akan memberi anak Anda kesempatan untuk melakukan kontrol impuls. Dan anak Anda akan menikmati bermain mereka.
Dengan latihan, anak Anda dapat melatih otaknya untuk memiliki kontrol diri yang lebih baik. Tetapi pastikan Anda membuat latihan menjadi menyenangkan. Jika Anda memaksanya untuk duduk diam atau terlalu lama memperhatikan tugas-tugas yang membosankan, upaya Anda mungkin menjadi bumerang.
Sepatah Kata Dari DipHealth
Adalah normal bagi anak-anak kecil untuk menjadi impulsif secara fisik. Memukul, melompat dari furnitur, atau berlari di toko grosir adalah masalah kontrol impuls yang umum.
Pada usia dua belas dan remaja, sebagian besar anak-anak telah mendapatkan kendali atas impuls fisik mereka tetapi mereka mungkin masih impulsif secara verbal. Anak Anda mungkin mengatakan hal-hal tanpa berpikir tentang bagaimana kata-katanya mungkin dirasakan atau dia mungkin mengatakan hal-hal yang tidak baik ketika dia marah.
Dengan latihan dan disiplin yang konsisten, kontrol impuls akan meningkat seiring waktu. Namun, jika Anda memiliki kekhawatiran tentang kemampuan anak Anda untuk membuat keputusan yang sehat, atau anak Anda tampaknya lebih berjuang daripada anak-anak seusianya, bicarakan dengan dokter anak anak Anda.
Kondisi yang mendasarinya, seperti ADHD, dapat mengganggu kemampuan anak Anda untuk mengelola perilaku impulsif. Jadi, penting untuk menilai anak Anda jika dia berjuang untuk mengembangkan kontrol diri.
Teknik yang tepat untuk Pengukuran Tekanan Darah
Apakah dokter Anda mengukur tekanan darah Anda dengan benar? Pelajari tentang teknik yang tepat yang sangat penting dalam mengelola hipertensi secara akurat.
Perawatan untuk Gangguan Kontrol Impuls di Parkinson
Cari tahu cara mengobati perilaku kompulsif seperti judi, hiperseksualitas, makan kompulsif, dan punding yang disebabkan oleh obat penyakit Parkinson.
5 Hal Yang Harus Dilakukan Untuk Kontrol Asma Yang Lebih Baik
Kontrol asma memang sulit, tetapi ada beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk meningkatkannya. 5 langkah ini akan membantu Anda bernafas lebih baik tahun ini.