Disiplin Strategi untuk Mengelola Agresi pada Anak
Daftar Isi:
- Alasan Anak Berperilaku Agresif
- Berikan Konsekuensi Segera
- Ajarkan Keterampilan Baru
- Cari Bantuan Profesional
A lomos de la bestia - Jon Sistiaga - Langosto (Januari 2025)
Apakah anak Anda memukul karena dia marah atau dia menggigit alasan yang tidak Anda pahami, perilaku agresif bisa menjadi bagian normal dari perkembangan anak. Biasanya, jika seorang anak menerima konsekuensi negatif yang konsisten untuk agresi - dan belajar keterampilan baru untuk memperbaiki perilakunya - agresi mulai mereda selama tahun-tahun prasekolah.
Kadang-kadang, agresi bisa menjadi gejala masalah yang jauh lebih besar. Dan dalam beberapa keadaan, seorang anak mungkin memerlukan bantuan profesional untuk mengatasi masalah.
Alasan Anak Berperilaku Agresif
Balita kadang berperilaku agresif karena mereka tidak memiliki keterampilan verbal untuk memenuhi kebutuhan mereka. Seorang anak yang tidak bisa berkata, "Jangan lakukan itu," ketika saudaranya mengambil mainan dari tangannya mungkin memukul atau menggigit untuk mengekspresikan ketidaksenangannya.
Anak usia sekolah terkadang berperilaku agresif karena mereka tidak dapat mengatur emosi mereka. Seorang anak yang tidak memiliki kemampuan bahasa untuk mengatakan, "Saya benar-benar marah sekarang" mungkin menunjukkan kemarahannya dengan menendang ibunya.
Terkadang, anak-anak menjadi agresif karena memukul atau menggigit bekerja. Jika seorang anak menemukan bahwa saudaranya meninggalkannya sendirian jika dia memukulnya, dia mungkin memutuskan memukul adalah cara yang baik untuk mendapatkan apa yang diinginkannya.
Terkadang, anak-anak memukul orang tua mereka sebagai cara untuk mencoba dan mendapatkan jalan mereka. Dan jika itu efektif, agresi akan memburuk.
Misalnya, jika seorang anak memukul ibunya karena dia tidak mau membelikannya mainan dan ibunya akhirnya menyerah dan membelikannya mainan, anak itu akan belajar memukul adalah cara yang baik untuk memanipulasi ibunya.
Berikan Konsekuensi Segera
Setiap tindakan agresi harus menghasilkan konsekuensi langsung. Jangan berikan peringatan atau pengingat untuk berhenti.
Berikut beberapa konsekuensi efektif yang dapat mencegah agresi:
- Time-out- Ketika digunakan secara tepat, time-out mengajarkan anak-anak bagaimana menenangkan diri. Tujuan akhir dari time-out seharusnya adalah untuk anak-anak untuk menempatkan diri mereka dalam time-out sebelum mereka menyerang secara agresif.
- Restitusi - Jika anak Anda menyakiti seseorang, restitusi harus menjadi bagian dari konsekuensinya. Restitusi mungkin melibatkan peminjaman mainan favoritnya kepada korban atau melakukan tugas-tugas tambahan untuk membayar kerusakan. Restitusi dapat membantu memperbaiki hubungan dan memberi anak Anda kesempatan untuk menebus kesalahan.
- Kehilangan hak istimewa - Singkirkan milik atau aktivitas favorit anak Anda selama 24 jam. Kehilangan elektronik atau kesempatan untuk pergi ke rumah teman dapat menjadi pengingat yang efektif untuk tidak menyakiti orang lain.
- Konsekuensi alami - Jika anak Anda menghancurkan propertinya sendiri, konsekuensi alami mungkin yang paling efektif. Jika anak remaja Anda melempar ponselnya dan merusaknya, jangan belikan yang baru. Pergi tanpa telepon dan kemudian membeli pengganti sendiri dapat berfungsi sebagai pelajaran hidup yang berharga.
- Sistem hadiah - Jika anak Anda sering menunjukkan agresi, buat sistem hadiah. Berikan penguatan positif untuk perilaku yang baik, seperti sentuhan lembut. Sistem ekonomi token juga dapat menghilangkan agresi dengan cepat.
Tidak peduli apa pun jenis konsekuensi yang Anda pilih untuk digunakan, pastikan bahwa itu merupakan disiplin dan bukan hukuman. Mempermalukan atau mempermalukan anak Anda dapat menjadi bumerang dan dapat menyebabkan agresi yang meningkat.
Ajarkan Keterampilan Baru
Perilaku agresif menunjukkan bahwa anak Anda tidak memiliki keterampilan yang ia butuhkan untuk mengelola perilakunya dengan tepat.Mengajar keterampilan baru anak harus menjadi bagian dari proses disiplin. Keterampilan sosial, keterampilan memecahkan masalah, dan keterampilan resolusi konflik akan mengurangi perilaku agresif.
Pastikan bahwa disiplin Anda mengajarkan anak Anda 'apa yang harus dilakukan.' Daripada mengatakan, "Jangan pukul," katakan, "Gunakan kata-kata Anda." Bantu anak Anda melihat pilihan alternatif yang tidak melibatkan agresi.
Cari Bantuan Profesional
Kadang-kadang, perilaku agresif dapat berasal dari gangguan perilaku yang lebih serius atau masalah kesehatan mental. Jika agresi anak Anda serius, atau tidak merespons disiplin, bicaralah dengan dokter anak Anda.
Apakah halaman ini membantu? Terima kasih atas tanggapan Anda! Apa kekhawatiranmu? Sumber Artikel-
American Academy of Child & Adolescent Psychiatry: Memahami Perilaku Kekerasan pada Anak dan Remaja.
- American Academy of Pediatrics: Anak Agresif.
-
HealthyChildren.org: Perilaku Agresif.
5 Strategi Disiplin untuk Mengajarkan Cara-Cara Anak-Anak Klasik
Ajarkan usia anak Anda sopan santun dan etiket yang tepat dan ia akan mendapatkan rasa hormat dari teman-temannya serta orang dewasa di sekitarnya.
Disiplin Strategi untuk Mengajar Anak-Anak untuk Tidak Mengganggu
Membicarakan orang dan menginterupsi adalah kebiasaan buruk. Pelajari cara mengajar anak Anda untuk menunggu gilirannya dalam percakapan.
Strategi Disiplin untuk Mengelola Agresi pada Anak
Jika anak Anda memukul, menendang, atau menjadi agresif dengan cara apa pun, cobalah strategi disiplin ini untuk mengurangi agresinya.