Gejala, Penyebab, dan Perawatan Narkolepsi
Daftar Isi:
- Gejala dan Fitur Narkolepsi
- Prevalensi Narkolepsi
- Penyebab Narkolepsi
- Diagnosis dan Pengobatan Narkolepsi
Gangguan tidur dan solusi mengatasinya (Audio) (Oktober 2024)
Narkolepsi adalah salah satu gangguan tidur yang paling sedikit dipahami. Ini dapat menyebabkan gejala yang sangat melumpuhkan, mulai dari serangan kantuk yang tiba-tiba hingga kelemahan yang disebut cataplexy yang mengarah ke kehancuran total.
Meskipun jarang, apa itu narkolepsi? Perluas pemahaman Anda tentang narkolepsi dengan menjelajahi gejala, penyebab, diagnosis, dan perawatan gangguan tersebut.
Gejala dan Fitur Narkolepsi
Narkolepsi adalah suatu kondisi neurologis yang menyebabkan kantuk yang berlebihan di siang hari dan gejala lainnya karena kegagalan untuk mengatur keadaan tidur dan bangun. Kegagalan ini menghasilkan transisi mendadak dari satu kondisi ke kondisi lainnya. Hal ini dapat menyebabkan kelemahan tiba-tiba saat bangun (disebut cataplexy) atau bahkan lumpuh total, seperti yang biasanya terjadi untuk mencegah seseorang memerankan mimpinya. Sayangnya, ketika ini terjadi pada waktu yang tidak tepat dapat menyebabkan cedera.
Selain itu, orang-orang dengan narkolepsi mungkin mengalami halusinasi intens ketika beralih ke tidur (disebut halusinasi hypnagogic) ketika otak menghasilkan mimpi sementara narkolepsi tetap terjaga.
Walaupun hanya satu dari tiga orang dengan narkolepsi akan memiliki keempat gejala, keempat ciri yang menentukan ini adalah karakteristik dari gangguan ini. Cataplexy tidak diketahui terjadi pada kelainan lain, sehingga keberadaannya sangat membantu dalam mengidentifikasi narkolepsi sebagai penyebab gejala lainnya.
Prevalensi Narkolepsi
Narkolepsi pertama kali dideskripsikan oleh dokter Prancis Jean Gelineau pada tahun 1880. Narkolepsi diperkirakan mempengaruhi 1 dari 2.000 orang. Gejala narkolepsi biasanya dimulai pada remaja atau awal dua puluhan, tetapi jarang terjadi pada anak-anak atau bahkan orang tua. Ini mempengaruhi pria seperti wanita.
Mungkin ada beberapa variasi etnis, karena sangat jarang di antara orang Yahudi Israel (dengan prevalensi hanya 0,002 persen) dan terjadi relatif sering di antara orang Jepang (dengan prevalensi 0,15 persen). Sebuah studi terhadap 18.000 orang di lima negara Eropa menemukan perkiraan prevalensi 0,047 persen.
Mungkin ada komponen genetik untuk gangguan ini karena narkolepsi dapat lebih umum ditemukan di antara kerabat orang dengan gangguan tersebut. Namun, lingkungan tampaknya juga memiliki peran penting (hanya 25 persen dari kembar identik yang akan mengalami gangguan ini).
Penyebab Narkolepsi
Narkolepsi tampaknya terjadi karena hilangnya zat kimia hypocretin di area otak yang disebut hipotalamus. Sel-sel saraf (atau neuron) di otak yang mengandalkan bahan kimia ini mengatur tidur dan kewaspadaan. Hipokretin dianggap meningkatkan kewaspadaan dan mempertahankan tonus otot yang normal, sehingga masuk akal bahwa kehilangannya akan menyebabkan kelemahan mendadak yang terlihat pada katapleks.
Diperkirakan bahwa sistem kekebalan tubuh, yang biasanya bertanggung jawab untuk melawan infeksi, dapat berbalik melawan neuron yang mengandung hypocretin. Dalam narkoleptik, penelitian menunjukkan bahwa 85 hingga 95 persen dari neuron ini hilang. Ketika sel-sel ini rusak, sering terjadi transisi yang tidak tepat antara tidur dan terjaga.
Narkolepsi juga dapat disebabkan oleh lesi yang jarang terjadi di otak yang terjadi karena tumor, stroke, atau penghinaan lainnya.
Diagnosis dan Pengobatan Narkolepsi
Jika Anda yakin menderita narkolepsi, penting untuk berbicara dengan dokter dan spesialis tidur Anda.Setelah evaluasi dan pemeriksaan yang cermat, Anda mungkin perlu menjalani tes lain untuk menegakkan diagnosis narkolepsi. Secara umum, tes-tes ini akan mencakup studi tidur semalam yang disebut polysomnogram dan studi hari berikutnya disebut tes latensi tidur berganda (MSLT).
Selain itu, mungkin ada tes laboratorium (termasuk tes genetik). Jika studi tidur Anda negatif tetapi masih ada kecurigaan yang kuat untuk narkolepsi, mungkin penting untuk menguji cairan serebrospinal Anda untuk bahan kimia orexin (atau hypocretin).
Tidak ada obat untuk narkolepsi, tetapi perawatan dapat membantu meringankan beberapa gejala. Rasa kantuk di siang hari yang berlebihan dapat dikurangi dengan stimulan seperti Ritalin, Provigil, dan Nuvigil. Sebuah obat yang disebut Xyrem (sodium oxybate) dapat secara efektif mengobati kantuk dan cataplexy.
Jika Anda mengalami narkolepsi, yang terbaik adalah meninjau opsi perawatan dengan dokter Anda untuk memastikan bahwa obat yang tepat dipilih untuk mengelola gejala khusus Anda.
Kanker Paru dan Depresi: Gejala, Penyebab, dan Perawatan
Depresi lebih serius daripada menjadi sedih bagi penderita kanker paru-paru. Bagaimana ini berbeda dari kesedihan dan apa saja gejala dan perawatannya?
Perawatan dan Perawatan Rosacea Menggunakan Diet dan Perawatan Kulit
Cari tahu diet dan krim kulit alami mana yang kadang-kadang digunakan untuk menghilangkan gejala rosacea, suatu kondisi kulit yang menyebabkan kemerahan pada wajah.
Gejala Narkolepsi, Diagnosis, dan Perawatan pada Anak
Pelajari tentang gejala, diagnosis, dan pengobatan narkolepsi pada anak-anak. Kantuk, masalah perilaku, dan kenaikan berat badan mungkin menyarankan kondisi ini.