Cara Anak Menggunakan Teknologi untuk Mengganggu dan Mengganggu Orang Lain
Daftar Isi:
ALAT PENGHILANG SINYAL HP (Januari 2025)
Dalam tiga dekade terakhir, teknologi telah merevolusionerkan kehidupan remaja. Tidak seperti tahun lalu, mereka memiliki informasi di ujung jari mereka dan terhubung dengan orang-orang di seluruh dunia dalam hitungan detik. Terlebih lagi, anak-anak telah menggunakan teknologi dan sering lebih terampil dalam menggunakannya daripada orang dewasa dalam kehidupan mereka. Plus, kemajuan teknologi ini memiliki beberapa manfaat luar biasa ketika datang ke akademisi dan sosialisasi. Tetapi tidak semua remaja menggunakan teknologi bagaimana itu dimaksudkan atau apakah mereka memiliki etika digital yang baik. Bahkan, banyak yang memeluknya hanya sebagai alat lain untuk bullying.
Selain cyberbullying, yang terjadi ketika orang muda menggunakan Internet atau teknologi untuk melecehkan, mengancam, mempermalukan atau menargetkan orang lain, anak-anak menggunakan teknologi dengan cara lain juga. Berikut ini adalah daftar enam anak teratas yang menyalahgunakan teknologi untuk menindas dan melecehkan orang lain.
“Speed Pimping”
Kecepatan mucikari terjadi ketika pengemudi remaja mencoba untuk mengelabui kamera kecepatan atau kamera lampu merah dengan membuat plat nomor palsu yang dapat dilacak kembali ke pelat lisensi rekan atau guru. Untuk mencapai hal ini, remaja menggandakan plat nomor dengan mencetak template pada selembar kertas mengkilap menggunakan font plat yang sama dengan yang mereka duplikasi. Setelah menempelkan kertas ke plat mereka sendiri, mereka sengaja mempercepat atau menjalankan lampu merah di depan kamera. Ini menghasilkan kutipan yang dikirimkan ke orang dengan nomor plat yang sebenarnya. Kecepatan dan lampu merah kamera tidak cukup sensitif untuk mengambil perbedaan antara plat nomor kertas dan hal-hal nyata. Satu-satunya hal yang dapat dilakukan korban adalah menunjukkan bahwa mobil dengan pelat di foto bukanlah mobil yang sama dengan pelat yang terdaftar.
"Todding"
Istilah ini dibuat populer oleh troll Internet setelah remaja Kanada Amanda Todd bunuh diri. Alih-alih berkabung atas kematiannya atau merasa menyesal atas tindakan mereka, banyak pengganggu dalam kehidupan Todd mulai memposting pesan-pesan kejam di halaman Facebook-nya. Ini menciptakan banyak rasa sakit dan penderitaan bagi keluarga dan teman-temannya. Sayangnya, praktik ini tidak lazim. Sering kali ketika orang-orang muda telah diintimidasi sampai ke titik bunuh diri, para pengganggu dalam hidup mereka masih tidak marah juga tidak mereka merasa empati bagi mereka yang menderita kehilangan. Mereka memposting di akun yang telah diabadikan dan membawa lebih banyak penderitaan ke dalam kehidupan keluarga korban.
"Shaming Remaja"
Praktik ini melibatkan menggesekkan foto dari laman media sosial seseorang dan mengirim ulang mereka dengan komentar yang memalukan dan mengejek orang yang ada di foto. Mempermalukan termasuk segala sesuatu mulai dari mempermalukan pelacur dan mempermalukan lemak hingga mempermalukan publik. Meskipun praktik itu terutama terjadi di kalangan perempuan, siapa pun bisa menjadi korban. Ini seperti permainan yang benar-benar berarti "menulis caption untuk foto ini." Untuk membuat keadaan menjadi lebih buruk, beberapa foto bahkan menjadi viral. Selain itu, ada beberapa halaman media sosial yang secara khusus dikhususkan untuk kegiatan mempermalukan remaja dengan pengganggu mencoba untuk mengalahkan satu sama lain dengan komentar yang kejam tentang orang lain.
"Cyberbaiting"
Dalam insiden cyberbaiting, para siswa mengejek guru mereka sampai-sampai terjadi ledakan. Kemudian, mereka menangkap reaksi guru pada video dan mempostingnya agar orang lain dapat melihatnya. Secara global, satu dari lima guru telah menjadi korban cyberbaiting. Selain dipermalukan, beberapa guru kehilangan pekerjaan atas video karena mereka tidak dapat menjaga ketenangan mereka.
"SWAT-ing"
SWAT-ing terjadi ketika anak-anak berusaha mengelabui layanan darurat untuk mengirim tim tanggap darurat, seperti tim SWAT. Para penelepon menggunakan layanan seperti Spoofcard untuk menyamarkan asal panggilan, mengubah suara mereka dan kadang-kadang bahkan menambahkan efek suara latar belakang. Meskipun trennya adalah untuk selebriti SWAT, pengganggu telah menyadari bahwa mereka juga dapat menargetkan orang normal, setiap hari termasuk rekan-rekan mereka dan guru mereka. Bahkan para pendukung intimidasi pun menjadi sasaran. Sebagai contoh, Parry Aftab seorang pakar penindas maya bahkan menjadi korban SWAT-ing.
"Selamat menampar"
Bentuk cyberbullying ini berasal dari Inggris dan melibatkan remaja menggunakan telepon kamera untuk merekam insiden bullying. Biasanya, bullying mencakup satu atau lebih anak-anak menampar, memukul, menendang atau memukul korban. Kemudian, videotape tersebut diunduh dan diposkan ke YouTube sehingga audiens yang lebih besar dapat melihat bullying. Kadang-kadang, anak-anak akan berbagi intimidasi melalui pesan-pesan teks massal atau e-mail. Tujuan dari berbagi insiden adalah untuk mempermalukan dan mempermalukan korban.
Cara Memastikan Remaja Narsistik yang Mengganggu Orang Lain
Narsisis sering cenderung untuk menindas orang lain. Cari tahu lima karakteristik yang menghubungkan narsisisme dan penindasan.
Etiket untuk Menghindari Mengganggu Orang Lain di Gym
Ingin menghindari berolahraga yang menyebalkan di gym? Lihatlah aturan dasar etiket gym-goer ini.
Cara Anak-Anak Menggunakan Teknologi untuk Menggertak dan Melecehkan Orang Lain
Teknologi telah merevolusi kehidupan remaja dalam tiga dekade terakhir. Tetapi remaja juga menggunakan teknologi untuk menggertak dan melecehkan orang lain.