Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Agresi
Daftar Isi:
Masalah Utama Israel-Palestina Adalah Perebutan Wilayah (Januari 2025)
Dalam psikologi, istilah agresi mengacu pada serangkaian perilaku yang dapat mengakibatkan kerusakan fisik dan psikologis pada diri sendiri, orang lain, atau objek di lingkungan. Jenis perilaku ini berpusat pada melukai orang lain baik secara fisik maupun mental. Ini bisa menjadi tanda gangguan kesehatan mental yang mendasarinya, gangguan penggunaan zat, atau gangguan medis.
Formulir
Agresi dapat mengambil berbagai bentuk, termasuk:
- Fisik
- Lisan
- Mental
- Emosional
Meskipun kita sering menganggap agresi murni dalam bentuk fisik seperti memukul atau mendorong, agresi psikologis juga bisa sangat merusak. Mengintimidasi atau memaki orang lain secara verbal, misalnya, adalah contoh agresi verbal, mental, dan emosional.
Tujuan
Agresi dapat melayani sejumlah tujuan yang berbeda, termasuk:
- Untuk mengekspresikan kemarahan atau permusuhan
- Untuk menegaskan dominasi
- Mengintimidasi atau mengancam
- Untuk mencapai suatu tujuan
- Untuk mengekspresikan kepemilikan
- Respons terhadap rasa takut
- Reaksi terhadap rasa sakit
- Untuk bersaing dengan orang lain
Jenis
Psikolog membedakan antara dua jenis agresi:
- Agresi impulsif: Juga dikenal sebagai agresi afektif, agresi impulsif ditandai oleh emosi yang kuat, biasanya kemarahan. Bentuk agresi ini tidak direncanakan dan sering terjadi pada saat panas. Ketika mobil lain memotong Anda dalam lalu lintas dan Anda mulai berteriak dan memaki pengemudi lain, Anda mengalami agresi impulsif. Penelitian menunjukkan bahwa agresi impulsif, terutama ketika itu disebabkan oleh kemarahan, memicu sistem respons ancaman akut di otak, yang melibatkan amigdala, hipotalamus, dan abu-abu periaqueductal (PAG).
- Agresi instrumental: Juga dikenal sebagai agresi predator, agresi instrumental ditandai oleh perilaku yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan yang lebih besar. Agresi instrumental sering direncanakan dengan cermat dan biasanya ada sebagai sarana untuk mencapai tujuan. Melukai orang lain dalam perampokan atau penjarahan mobil adalah contoh dari jenis agresi ini. Tujuan agresor adalah untuk mendapatkan uang atau kendaraan, dan melukai individu lain adalah sarana untuk mencapai tujuan itu.
Faktor-Faktor Yang Dapat Mempengaruhi Agresi
Sejumlah faktor yang berbeda dapat mempengaruhi ekspresi agresi, termasuk:
- Faktor biologis: Pria lebih cenderung melakukan agresi fisik daripada wanita. Sementara para peneliti telah menemukan bahwa wanita kurang mungkin terlibat dalam agresi fisik, mereka juga menyarankan bahwa wanita memang menggunakan bentuk-bentuk non-fisik, seperti agresi verbal, agresi relasional, dan penolakan sosial.
- Faktor lingkungan: Bagaimana Anda dibesarkan dapat berperan. Orang yang tumbuh dewasa menyaksikan lebih banyak bentuk agresi lebih cenderung percaya bahwa kekerasan dan permusuhan seperti itu dapat diterima secara sosial. Percobaan boneka Bobo yang terkenal dari Bandura menunjukkan bahwa pengamatan juga dapat memainkan peran dalam bagaimana agresi dipelajari. Anak-anak yang menonton klip video di mana model dewasa berperilaku agresif terhadap boneka Bobo lebih cenderung meniru tindakan itu ketika diberi kesempatan.
- Faktor fisik: Epilepsi, demensia, psikosis, penyalahgunaan alkohol, penggunaan narkoba, dan cedera atau kelainan otak juga dapat memengaruhi agresi.
Disiplin Strategi untuk Mengelola Agresi pada Anak
Jika anak Anda memukul, menendang, atau menjadi agresif dengan cara apa pun, cobalah strategi disiplin ini untuk mengurangi agresinya.
Agresi Relasional dan Mengapa Anak-Anak Terlibat Di dalamnya
Agresi relasional adalah bentuk intimidasi yang sering tidak diperhatikan. Pelajari lebih lanjut tentang jenis penindasan rahasia ini dan dampaknya.
14 Cara untuk Menanggapi Agresi Relasional
Ketika persahabatan terbatas karena agresi relasional, dampaknya bisa sangat buruk. Bantu putri Anda merespons agresi relasional.