Cognitive Behavioral Therapy (CBT) untuk IBS
Daftar Isi:
Cognitive Behavioural Therapy CBT Techniques (Januari 2025)
Jika saya bertanya kepada 10 orang apa yang mereka ketahui tentang psikoterapi, ada kemungkinan besar bahwa kebanyakan dari mereka akan menyebut Dr. Melfi dari “The Sopranos.” Sayangnya, menilai dari perilaku kliennya yang paling terkenal, keefektifannya sebagai terapis cukup dipertanyakan! Untungnya, di dunia nyata, psikoterapi bisa sangat efektif dalam mengobati berbagai masalah, entah itu fisik, emosional atau perilaku. Salah satu jenis psikoterapi tertentu, terapi perilaku kognitif (CBT), telah terbukti efektif dalam mengurangi gejala sindrom iritasi usus (IBS).
Apa itu CBT?
CBT adalah pendekatan terapi aktif berbasis penelitian. Dalam CBT, terapis dan pasien bekerja sebagai tim dalam menetapkan tujuan pengobatan, menugaskan pekerjaan rumah, mengevaluasi keefektifan teknik, dan menentukan kapan menghentikan pengobatan. CBT menargetkan area masalah melalui penggunaan teknik kognitif dan perilaku spesifik.
Teknik Kognitif
Teknik kognitif mengajarkan strategi untuk menggunakan pikiran untuk menghadapi dunia dengan cara yang lebih sehat.
- Mengidentifikasi dan menantang pemikiran yang tidak rasional
- Visualisasi
- Menenangkan Diri Berbicara
- Paparan imaginal (menggunakan imajinasi untuk menghadapi rasa takut)
- Pikir-berhenti
Teknik Perilaku
Teknik perilaku mengajarkan strategi khusus seseorang untuk menangani dan bereaksi terhadap situasi dengan cara yang mengurangi gejala yang tidak diinginkan.
- Latihan Pernapasan Mendalam
- Relaksasi Otot Progresif
- Latihan ketegasan
- Desensitisasi (pemaparan bertahap terhadap sesuatu yang ditakuti)
CBT untuk IBS
Ada tubuh penelitian yang signifikan yang menunjukkan bahwa CBT efektif dalam mengurangi gejala IBS sakit perut, diare, dan sembelit. CBT untuk IBS biasanya melibatkan pengajaran strategi spesifik individu untuk menenangkan tubuh, mengatasi gejala yang tidak menyenangkan, dan belajar untuk menghadapi situasi yang sulit. Salah satu atau semua teknik di atas mungkin digunakan, tergantung pada kebutuhan individu. Secara umum, perbaikan gejala yang terlihat setelah program CBT dapat diperkirakan akan terus berlanjut setelah perawatan berakhir.
Dalam penelitian terbaru mereka, American College of Gastroenterology merekomendasikan CBT sebagai pengobatan yang layak untuk IBS.
Menemukan Ahli Terapi
Seperti halnya segala bentuk perawatan, penting untuk bekerja dengan terapis yang terlatih dan berkualitas. Asosiasi untuk Terapi Perilaku dan Kognitif menawarkan layanan rujukan Find-a-Therapist.
Apakah Terapi ABA (Applied Behavioral Analysis) untuk Autisme?
Apa itu Analisis Perilaku Terapan (ABA)? Apa sejarahnya? Bagaimana cara kerjanya? Apakah ini pilihan yang bagus untuk anak Anda?
ABA (Applied Behavioral Therapy) untuk Autisme
Applied Behavior Analysis (ABA) sering direkomendasikan sebagai pengobatan autisme. Apa itu terapis perilaku dan di mana Anda menemukan satu?
Terapi Perilaku Kognitif (CBT) untuk IBS
Pelajari semua tentang Terapi Perilaku Kognitif (CBT) dan efektivitasnya sebagai pengobatan untuk sindrom iritasi usus besar (IBS).